Mohon tunggu...
Mochammad Syihabbudin M.Pd
Mochammad Syihabbudin M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Founder: Ruang pendidikan

Menulis itu curhat paling total dalam sebuah perjalanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehidupan yang Fana, dan Tuhan Tak Sefana Itu

19 Juli 2021   13:14 Diperbarui: 19 Juli 2021   13:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia ini begitu fana, kadang aku memandang langit begitu indah sampai aku lupa untuk melihat tanah yang merupakan rumah untuk istirahat dengan tenang.  Aku menyadari kehidupanku hari ini begitu luar biasa, tidak semua orang bisa di posisiku, Tidak semua manusia bisa menjawab akan permasalahan yang aku hadapi. 

Aku berdiam tanpa cinta, beberapa kali aku mencoba tapi tak kunjung datang, aku ingin semuanya baik-baik saja. Sampai akhirnya aku menyadari bahwasanya hujan tak perlu menjelaskan kepada tanaman agar dia berteduh, Kehidupan ini begitu luar biasa, proses yang selalu aku syukuri sampai doa- doaku setiap hari terpanjatkan tak mengenal lelah kepada Tuhan. Hal itu menandakan aku tak lagi baik -- baik saja.

 Aku mencintai kehidupanku hari ini, yang tak semestinya aku sesali. Kehidupanku memang begitu kaku, kehidupanku memang selalu mengartikan kesuksesan, seakan -- akan hari ini semuanya tak peduli, seakan akan semua nya sembunyi di balik sebuah keajaiban yang semesta sembuyikan. Malam semakin gelap, aku menyadari aku harus tidur agar aku bahagia, aku menyadari, aku harus terlelap agar mata tak lagi berharap akan datangnya keajaiban. Indah tapi pasti, semuanya akan baik- baik saja meskipun kadang Tuhan tak memberi arti betapa aku mengharapkan pasangan yang akan hadir sebentar lagi.

Malam ini begitu sunyi layaknya suara hati yang sudah lama tidak di ketuk oleh pendamping, layaknya pikiran yang tak pernah manja meskipun melewati hari demi hari dengan sendirian. Tuhan pasti membuat rencana yang tak akan bisa aku artikan malam, tapi insya allah besok akan menjadi senja yang mempunyai cerita berbeda.

Tulisan : Mochammad Syihabbudin

Di rumah < 18 juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun