Mohon tunggu...
Mochamad Thoriq Khoir
Mochamad Thoriq Khoir Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Teknik Informatika Semester 5 fakultas SAINTEK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang suka memplajari hal-hal baru dan sangat tertarik dengan konsep bagaimana sesuatu dapat terjadi atau tercipta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Inovasi Pupuk Kompos Plus: Kolaborasi Mahasiswa KKM UIN Malang dan Kelompok Tani Desa Slamet

30 Desember 2023   20:27 Diperbarui: 30 Desember 2023   20:29 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan pupuk kompos plus oleh kelompok tani Desa Slamet dan Kelompok KKM 126,127, dan 128 UIN Malang

Pelatihan pembuatan pupuk kompos plus merupakan kegiatan tahunan yang diadakan sekali setiap tahun di Desa Slamet. Pada tahun ini, acara pelatihan tersebut diselenggarakan pada tanggal 30 Desember 2023, jam 13.00, dengan melibatkan kelompok tani lokal dan mahasiswa KKM dari UIN Malang. Fokus utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesuburan tanah pertanian, dan pendorong inovasi yang digagas oleh Pak Agus Basuki, sebagai tokoh pencetus ide pupuk kompos plus

Pak Agus Basuki, sebagai narasumber utama, menjelaskan bahwa pupuk kompos plus yang dikembangkan tidak hanya bertujuan untuk menambahkan unsur hara dan mengatur pH tanah. Tapi pupuk ini juga berfungsi sebagai pestisida alami yang efektif melawan hama tanaman seperti wereng, ulat, dan sejenisnya. Hal ini tercapai berkat kandungan fungi dan mikroba yang terdapat dalam pupuk, yang berperan sebagai fungisida serta racun bagi hama tanaman.

Proses pembuatan pupuk ini melibatkan bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe, lengkuas sebagai pensteril alami. Buah-buahan seperti pisang, buah naga, dan tetes tebu diproses dengan cara diblender dan dicampur dengan air. Campuran ini kemudian diberi starter POC yang telah dicampur dengan pupuk organik, KCL, Urea, dan ZA, serta ditambahkan air sekitar 10 liter.

Setelah proses pencampuran, campuran POC dibiarkan selama satu minggu untuk mengalami proses fermentasi. Setelah masa tersebut, POC siap diaplikasikan ke tanaman dengan cara dicampurkan 1 gelas POC dengan tambahan 100 liter air untuk 4 tangki semprotan.

Harapannya, pelatihan ini akan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesuburan tanah pertanian di Desa Slamet. Dengan keterlibatan mahasiswa KKN UIN Malang, diharapkan pula adanya penyebaran pengetahuan serta praktik penggunaan pupuk kompos plus secara luas di masyarakat lokal, memberikan kontribusi positif bagi pertanian di wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun