Mohon tunggu...
Mochamad Thoriq Khoir
Mochamad Thoriq Khoir Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Teknik Informatika Semester 5 fakultas SAINTEK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang suka memplajari hal-hal baru dan sangat tertarik dengan konsep bagaimana sesuatu dapat terjadi atau tercipta

Selanjutnya

Tutup

NFT

Dari NFT hingga Metaverse: Evolusi Seni Era Digital

27 Agustus 2023   13:27 Diperbarui: 27 Agustus 2023   13:38 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital, seni telah mengalami transformasi luar biasa. Konsep tradisional tentang seni yang hanya ada dalam bentuk fisik telah berubah menjadi realitas yang lebih kompleks dan serba digital. Dua tren utama yang telah muncul sebagai bagian integral dari evolusi seni ini adalah NFT (Non-Fungible Token) dan konsep Metaverse. Keduanya telah mengubah cara kita menciptakan, mengalami, dan memahami seni dalam era digital yang semakin maju.

NFT telah membuka pintu bagi seniman dan pencipta untuk menjual karya digital secara unik dan dapat diverifikasi di blockchain. Ini memberi arti kepada kepemilikan digital, di mana kolektor dapat memiliki salinan digital yang otentik dan dapat dilacak dari suatu karya seni. NFT menciptakan ekonomi baru dalam seni, memungkinkan seniman mendapatkan imbalan yang adil dan langsung dari karya-karya mereka, serta membangun interaksi lebih langsung dengan komunitas penggemar.

Konsep Metaverse merujuk pada dunia maya yang luas dan serba digital, tempat pengguna dapat berinteraksi, berkreasi, dan mengalami seni dalam bentuk yang lebih imersif. Seni dalam Metaverse berkembang menjadi pengalaman multimedia 3D yang dapat dilihat, dijelajahi, dan bahkan dihuni oleh para pengguna. Ini menciptakan cara baru bagi seniman untuk berkolaborasi, membuat karya interaktif, dan mengekspresikan diri dalam format yang lebih dinamis.

Evolusi seni dalam era digital ini juga telah mengubah peran tradisional seniman dan pencipta. Mereka tidak lagi hanya menciptakan karya fisik, tetapi juga terlibat dalam menciptakan pengalaman digital yang unik. Kolaborasi antara seniman visual, desainer suara, pengembang perangkat lunak, dan banyak lagi menjadi semakin penting dalam menciptakan karya yang menggabungkan elemen-elemen multimedia.

Tantangan dan Pertimbangan Etika

Namun, dengan kemajuan teknologi seni juga muncul tantangan dan pertimbangan etika. Karya seni digital dan NFT bisa lebih mudah dicuri atau direplikasi, dan isu-isu terkait dengan hak cipta dan keaslian masih menjadi perdebatan. Selain itu, pertanyaan tentang aksesibilitas seni digital dan potensi eksklusi juga harus diperhatikan.

Kesimpulan

Era digital telah menghadirkan evolusi yang menarik dalam dunia seni. Dari NFT yang memberikan nilai pada kepemilikan digital hingga konsep Metaverse yang mengubah cara kita mengalami seni, kedua tren ini merefleksikan pergeseran paradigma dalam penciptaan dan pengalaman seni. Meskipun dengan tantangan dan pertimbangan, evolusi ini membuka peluang baru untuk seniman dan pencipta dalam menyampaikan pesan, berkolaborasi, dan menjelajahi dunia seni yang semakin terhubung secara digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten NFT Selengkapnya
Lihat NFT Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun