Mohon tunggu...
Mochamad Syauqy Syukur
Mochamad Syauqy Syukur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas pendidikan indonesia

hobi bermain bola membaca buku sejarah

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

KEGIATAN P2MB UPI : Kolaborasi Universitas Pendidikan Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dalam mencegah stunting di wilayah jamika bandung

19 Desember 2024   19:51 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:51 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Program -- program tersebut juga dihadiri langsung oleh ibu hamil dan ibu yang anaknya teridentifikasi stunting, serta didukung oleh kehadiran ibu-ibu PKK dari setiap RW.

Dibalik keberhasilan menjalankan program -- program tersebut, kami tidak terlepas dari kendala. Menurut Noval selaku ketua kelompok "Mungkin yang menjadi kendala utama yang dihadapi kelompok kami adalah tidak adanya mahasiswa dari kelompok kami yang berasal dari Program Studi yang berkaitan langsung dengan Stunting, Bahkan, saya sendiri berasal dari Program Studi Pendidikan Otomotif, sementara teman -- teman lainnya berasal dari Manajemen Industri Katering, Pendidikan Seni Tari dan Pendidikan Sejarah". Namun, hal itu tidak menjadi alasan bagi kami untuk tidak menjalankan tugas kami dalam mewujudkan Jabar Zero New Stunting. Untuk mengatasi kendala tersebut kami bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Puskesmas, BKKBN kelurahan Jamika, serta perangkat kelurahan yang bersangkutan.

Selain program itu, kami juga mengadakan program pelatihan tari sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki banyak manfaat, yang melibatkan siswi di SDN 251 Jamika, tidak hanya untuk menumbuhkan minat dan bakat, tetapi juga untuk melestarikan budaya Indonesia. Kegiatan ini dapat memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, dengan melibatkan siswa dalam aktivitas positif seperti ini, secara tidak langsung dapat menurunkan resiko pernikahan dini. Pernikahan dini sering kali berhubungan dengan masalah sosial yang lebih besar, termasuk stunting, karena pasangan muda cenderung kurang siap secara fisik, emosional, dan finansial untuk membesarkan anak dengan baik. Dengan memberikan alternatif kegiatan yang menyenangkan dan edukatif seperti pelatihan tari, hal ini turut menciptakan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan perencanaan hidup yang lebih baik, yang dapat berkontribusi pada pencegahan stunting di masa depan.

Dari beberapa program yang kami laksanakan di kelurahan Jamika, diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam menurunkan angka stunting di daerah tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat peran masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga, dengan melibatkan mereka dalam setiap tahap pelaksanaan program.

Dengan sinergi yang kuat antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, upaya menanggulangi stunting di Kelurahan Jamika menjadi contoh baik bagi daerah lainnya di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun