Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Dieng Semakin Menjanjikan

3 Februari 2025   13:22 Diperbarui: 3 Februari 2025   13:22 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Arjuna (Foto Pribadi)

Bersama rekan rekan kepala sekolah mencoba mencari jeda sejenak dari kesibukan kerja yang seakan tak memiliki kata akhir,  kami menuju Dieng. 

Berkumpul di SMPN 74, tempat Ibu Anna Sachriana bertahta,  kami memulai perjalanan menuju Dieng.  Jumat (30 Januari 2025) pukul 17.00 sudah banyak teman yang sampai di titik kumpul. 

Pak Dedi Supriyadi, Kepala SMPN 92, yang didapuk sebagai ketua genk sudah mewanti wanti agar tidak terlambat.  Sehingga banyak dari kami yang langsung berangkat dari sekolah. 

Pak Dedi Supriyadi memang jagonya tour.  Kalau tak ada bus pun biasanya dia sudah ngacir dengan motornya untuk touring ke mana saja. Sehingga sangat layak dijadikan ketua genk. 

Perjalanan dimulai pukul 19.00 setelah kami menunaikan ibadah solat Magrib dan Isya.   Dipimpin oleh ustad Hasyim,  kepala SMPN 117 Jakarta yang memang memiliki latar belakang sebagai guru agama. 

Dieng (Dok.pri)
Dieng (Dok.pri)

Perjalanan kami tempuh cukup lama. Kami keluar tol Pejagan, lewat Bumiayu,  Purwokerto,  Banjarnegara,  sampai kemudian masuk ke Wonosobo.   Jalur lewat Wonosobo inilah kabarnya menjadi jalur paling aman, terutama jika dibandingkan lewat jalur utara. 

Kami transit di Unsiq.  Dari Unsiq berpindah ke bus sedang. Bus besar tidak disarankan untuk ke atas. 

Pertama kali dikunjungi adalah Taman Langit.  Melihat Gunung Sindoro yang berdiri kokoh. Kami jadikan Gunung Sindoro sebagai latar belakang Foto.

Selesai foto foto untuk medsos, kami tinggalkan Taman Langit menuju Candi Arjuna.  Candi yang sudah cukup purba.  Bahkan menurut pemandu,  masih sering datang orang dari Bali yang kabarnya bernenek moyang dari daerah sekitar Candi Arjuna. 

Kepala SMPN 232 sedang berfoto di Candi Arjuna
Kepala SMPN 232 sedang berfoto di Candi Arjuna

Seusai dari Candi Arjuna,  kami meneruskan perjalanan ke kawah Sikidang.  Belerang cukup menyengat di hidung kami. Gerimis yang begitu mempesona hadir menghiasi wajah Sikidang.  Semakin romantis. 

Karena capai, dari Sikidang kami menuju penginapan.  Rencananya baru besok paginya melihat matahari pagi di bukit Sikasur. 

Sangat mempesona. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun