Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merah Putih Di Dadaku

23 Januari 2025   11:11 Diperbarui: 23 Januari 2025   11:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami generasi muda negeri ini
Menolak setiap korupsi dan manipulasi

Kami adalah penghuni masa depan
hari ini kami sedang meretas jalan
Apakah besok akan menjadi cerah
atau hanya menjadi sampah sejarah

Di setiap jeda waktu
kami selalu membuka buku
membaca sejarah negeri ini
kami eja kata demi kata

Dalam sejarah negeriku
kujumpai para pahlawan bangsa
yang setia dan rela berkorban untuk bangsanya

Kami temukan cerita tentang keberanian para pemuda
Mengikrarkan diri menjadi Indonesia
satu tanah air
satu bangsa
satu Bahasa persatuan
Indonesia

Kami kembali menyusuri sejarah negeriku
Kami temukan nama Sukarna, Mohamad Hatta, dan Syahrir
Orang-orang yang mencintai negeri ini
lebih daripada diri mereka sendiri

Mereka rela dibuang
mereka rela disingkirkan
mereka rela mengorbankan semua
demi cintanya kepada Indonesia

Kami belajar tentang perjuangan
kami belajar tentang pengorbanan
kami belajar tentang cinta
pada negeri bernama Indonesia

Kami generasi muda negeri ini
menolak setiap korupsi dan manipulasi

Kulihat seorang kakek berjalan tertatih
Menahan lapar dan perut yang perih
Hatinya hanya bisa membayangkan
sebungkus nasi padang terhidang

Kakek pun pulang dengan badan yang semakin sempoyongan
disambut cucunya yang tertidur lemah
dan tak bisa lagi sekolah

Kakinya gemetar
Dadanya bergetar
"Inikah negeriku yang kaya itu?"

Kami generasi muda negeri
menolak setiap korupsi dan manipulasi

Di televisi sedang ditayangkan
seorang koruptor dengan tangan diborgol
masih bisa tersenyum juga
seakan tak ada penyesalan dalam hidupnya

Wahai para koruptor
Tindakan kalian telah membuat negeri ini
menangis dan merintih

Kalian adalah pengkhianat bangsa
kalian adalah noda merah dalam sejarah
kalian harus dilawan
kalian harus dienyahkan

Wahai generasi muda negeri ini
mari bangkit
kita lawan mereka
yang merampok negara

Jangan hanya duduk
jangan mau tunduk
kita harus berteriak lantang
kita harus berani melawan

Korupsi adalah penyakit bangsa
yang harus segera dihela
yang harus serentak dibasmi
untuk masa depan negeri

Wahai para koruptor
sadarlah akan ulahmu
sadarlah akan nasibmu
kelak di hadapan Tuhan

 Kami generasi muda negeri

menolak setiap korupsi dan manipulasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun