Salah satu teman menghadiahkan box bayi saat anak pertamaku lahir. Â Bukan box bayi baru, katanya bekas box bayi anak anaknya yang sudah besar.Â
"Aku juga dikasih teman, saat anak pertamaku lahir. Sekarang anakku yang bontot sudah SMP, " kata temanku waktu datang ke rumahku sambil mengantarkan box bayi tersebut.Â
"Terima kasih. "
"Kamu tak akan tergangu tidurnya. Walaupun anak bayi lebih suka melek malam."
Dulu pernah, Â anak Om meninggal gara gara tidur di kasur yang sama dengan bayinya. Â Tidak sadar kakinya naik ke atas badan bayi, Â dan bayi itu tak bisa bernafas. Â Pagi-pagi baru tahu kalau bayi mungilnya sudah tak ada.
Cerita itu masih terngiang di lubuk hatiku.  Sehingga aku pun sangat bersyukur ketika ada teman yang memberi hadiah sebuah box  bayi. Bayi mungilku bisa aman di sana.Â
Jam setengah dua aku terbangun.Â
Aku lihat bayi mungilku juga terbangun. Â Tangan dan kakinya terus bergerak. Â Aku tersenyum melihatnya.Â
"Bayimu gak pernah  nangis?" tanya seorang teman.
"Tidak. Â Setiap malam dia terbangun, Â tapi main sendiri. "
"Masa sih?"
Lalu temanku itu cerita tentang box bayi keramat. Â Box bayi itu punya penjaga. Â Dia selalu menjaga bayi yang asa dalam box. Biasanya saat malam, ketika bayi mulai terbangun. Â Ada sosok yang mengajak bayi itu bercanda Sehingga tidak menangis, Â meskipun popoknya basah.Â
Aku pun jadi penasaran. Â Malam itu, aku tidur sore, Â biar malamnya sudah kenyang dam bisa bangun saat bayi bangun.
Bayiku bangun tapi tidak menangis. Â Yang kulihat dua malah tersenyum berkali-kali. Â Matanya seperti sedang memperhatikan sesuatu yang asa di atasnya.Â
Bahkan tangan bayi seakan sedang menggapai sesuatu. Â
Mungkin kah benar ada yang menemani bayiku setiap malam?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H