Buku tentu lahir karena pemikiran yang matang. Â Jangan sampai buku hanya rangkaian kata kata yang sama sekali tak berguna.Â
Dan pemikiran yang matang, tentu tidak lahir setiap bulan, bahkan setiap tahun. Belum lagi jika dilakukan upaya upaya pendalaman dari pemikiran yang sudah cukup matang yang dimilikinya.Â
Wajar jika negara ini kemudian krisis ISBN. Karena selama ini ISBN diobral untuk  melayani sampah sampah pemikiran belaka.  Kaji kembali penerbitan ISBN untuk buku yang diterbitkan secara mandiri tanpa  tim supervisi.Â
Mari kita ciptakan buku buku berkualitas. Tentu untuk meningkatkan literasi anak negeri. Stop sampah pemikiran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H