Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita tentang Nurul

5 November 2023   15:56 Diperbarui: 5 November 2023   15:58 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu siap?

Ini cerita tentang Nurul.  Dia perempuan biasa. Bekerja sebagai juru masak Istana Raja, sebut saja raja Durambi.  

Ini bukan pekerjaan mudah.

Raja Durambi sedang punya hajat.  Seorang anaknya akan dinobatkan sebagai putra mahkota kerajaan.  Maka ada acara Jarerean. Sebuah acara khusus untuk para pembesar istana. 

Kamu tidak boleh salah sama sekali!

Acara Jarerean kali ini mengundang tiga adipati yang akan menemani Raja Durambi. Sebetulnya undangan banyak, tapi mereka berada di meja lain. Hanya tamu istimewa yang bisa satu meja dengan Raja Durambi. 

Harus kamu hafal warnanya.

Biasalah.  Perseteruan merebut kekuasaan selalu ada di mana saja dan kapan pun. Karena kekuasaan memang haus darah.

Merah untuk adipati A, Hijau untuk adipati B, dan kuning untuk adipati C. Raja sendiri yang berwarna putih.

Ada rasa gelisah di hati Nurul.  Tapi dengan sekuat tenaga Nurul berhasil menekannya. Tak boleh gagal, kata Nurul pada dirinya sendiri.

Jam makan malam  sudah tiba. Raja sudah duduk bersama tiga adipati. Tamu lainnya di meja lainnya.

Waktunya.

Nurul membuka plastik dengan benda berwarna warna itu. Setelah ada di tangan Nurul memasukkan semuanya ke dalam mulutnya sendiri. 

Malam itu, pesta berlangsung meriah.  Semua tamu bangga dan bahagia.  Mereka berharap,  Sang Putra mahkota akan sehebat bapaknya.

Sejak saat itu, Nurul tak pernah muncul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun