Kamu siap?
Ini cerita tentang Nurul. Â Dia perempuan biasa. Bekerja sebagai juru masak Istana Raja, sebut saja raja Durambi. Â
Ini bukan pekerjaan mudah.
Raja Durambi sedang punya hajat. Â Seorang anaknya akan dinobatkan sebagai putra mahkota kerajaan. Â Maka ada acara Jarerean. Sebuah acara khusus untuk para pembesar istana.Â
Kamu tidak boleh salah sama sekali!
Acara Jarerean kali ini mengundang tiga adipati yang akan menemani Raja Durambi. Sebetulnya undangan banyak, tapi mereka berada di meja lain. Hanya tamu istimewa yang bisa satu meja dengan Raja Durambi.Â
Harus kamu hafal warnanya.
Biasalah. Â Perseteruan merebut kekuasaan selalu ada di mana saja dan kapan pun. Karena kekuasaan memang haus darah.
Merah untuk adipati A, Hijau untuk adipati B, dan kuning untuk adipati C. Raja sendiri yang berwarna putih.
Ada rasa gelisah di hati Nurul. Â Tapi dengan sekuat tenaga Nurul berhasil menekannya. Tak boleh gagal, kata Nurul pada dirinya sendiri.
Jam makan malam  sudah tiba. Raja sudah duduk bersama tiga adipati. Tamu lainnya di meja lainnya.
Waktunya.
Nurul membuka plastik dengan benda berwarna warna itu. Setelah ada di tangan Nurul memasukkan semuanya ke dalam mulutnya sendiri.Â
Malam itu, pesta berlangsung meriah. Â Semua tamu bangga dan bahagia. Â Mereka berharap, Â Sang Putra mahkota akan sehebat bapaknya.
Sejak saat itu, Nurul tak pernah muncul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H