Mereka jiper juga. Tak pernah datang lagi. Â Masa kepala sekolah Kompasianer ditakut-takuti wartawan bodrek?
Akhirnya, Â teman-teman kepala sekolah mengenal saya sebagai penulis juga. Ketika seorang kepala sekolah ditulis sisi negatif imajinatifnya ditulis seseorang, Â dia bertanya padaku tentang Kompasiana.Â
Sekarang,  kepala sekolah tersebut sudah menjadi Kompasianer.  Walaupun tulisannya baru satu. Semoga  saja nanti akan bertambah.
Itulah hebatnya Kompasiana.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!