Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ustad Kamdi Bilang Alhamdulillah

15 Oktober 2023   13:17 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:22 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari masih sore. Tapi bagi Kamdi sudah sedemikian larut. Karena Kamdi sedang kalut. 

Anaknya yang kelas 6 SD minta uang untuk kegiatan jalan jalan bersama teman sekolahnya.  Cuma 75 ribu rupiah.  Mungkin bagi kalian kecil. Untuk sekali makan saja bisa habis di atas 100 r8bu kan?

Beda dengan Kamdi. Dia cuma ustad kampung. Tinggal,  numpang di belakang musola.  Penghasilan juga hanya dari kas musola yang tak seberapa. 

Untuk bisa hidup sebulan saja, sudah bersyukur. Tapi kebutuhan kan bukan hanya hidup. Ada kebutuhan jalan jalan Anaknya. 

Kadang ada Penghasilan tambahan kalau ada orang yang  memberi kerjaan serabut. Misalnya saja ngebersihin got depan rumahnya. Atau nyabutin rumput yang sudah  terlalu tinggi.

Tambahan lain, jika asa orang meninggal.  Biasanya ada yang ngasih lumayan  karena udah mengimami solat jenazah dan membacakan talqin. 

"Pak Ustad,  mau numpang  sampaiin pengumuman, " kata Dedi,  ketua remaja musola.

"Pengumuman apa?"

"Kang Dadang meninggal. "

"Dadang mana?"

"Erte 2. Suaminya teh Ririn."

Alhamdulillah. Diam-diam Kamdi bersyukur. Ada jalan keluar untuk  uang jalan Anaknya.

Ustad Kamdi pun bersiap untuk takziah. Dia pakai baju yang terbaik.

"Jenazahnya belum sampai?" tanya ustad Kamdi.

"Jenazahnya dikubur di kampung,  Pak Ustad."

Hati Kamdi pun ciut.  Belum rezeki, katanya dalam hati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun