"Erte 2. Suaminya teh Ririn."
Alhamdulillah. Diam-diam Kamdi bersyukur. Ada jalan keluar untuk  uang jalan Anaknya.
Ustad Kamdi pun bersiap untuk takziah. Dia pakai baju yang terbaik.
"Jenazahnya belum sampai?" tanya ustad Kamdi.
"Jenazahnya dikubur di kampung, Â Pak Ustad."
Hati Kamdi pun ciut. Belum rezeki, katanya dalam hati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!