Sekarang tidak ada ujian nasional atau UN. Yang ada sekarang ini adalah asesmen nasional atau AN. Perbedaan yang paling terlihat adalah AN tidak dilaksanakan untuk seluruh siswa. Hanya siswa sampel saja yang mengikuti AN.
Ulangan sekarang juga tidak ada. Yang ada sekarang adalah asesmen. Ada asesmen tengah semester, ada asesmen semester. Apa bedanya? Kalau yang ini tak ada bedanya, cuma ganti nama belaka.
Dulu, dulu sekali. Pernah ada istilah cawu atau catur wulan. Ulangan yang diadakan setiap 5 bulan sekali. Jika Anda duduk di kelas 7, misalnya, maka selama kelas 7 Anda akan mengikuti ulangan selama 3 kali. Dalam setahun ada 12 bulan, maka dibagi per 4 bulan menjadi 3 cawu.
Banyak yang mengeluhkan model cawu tersebut. Peserta didik terlalu disibukkan dengan ulangan. Masa baru ulangan tiba tiba ulangan lagi?
Akhirnya, kementrian pendidikan mendengar juga keluhan tersebut. Sehingga model ulangannya diubah dari catur wulan menjadi semester.
Artinya, setiap peserta didik hanya akan menjumpai masa masa ulangan hanya 2 kali dalam satu tahun pelajaran atau di dalam kelas yang sama.
Orang tua yang tadinya berteriak tentang ulangan cawu tentu berbahagia. Anaknya tidak lagi dibikin setres dengan 3 kali masa ulangan. Sudah tinggal 2 yaitu semester 1 dan semester 2.
Tapi entah mengapa, tiba-tiba muncul yang namanya ulangan tengah semester. Di semester 1 dan 2 ada ulangan tengah semester sebelum ulangan semester dilaksanakan.
Sehingga setiap peserta didik akan mengalami 4 masa ulangan. Karena ada 2 semester an dan 2 tengah semester an.Â
Lucu kan?
Orang tua mengeluh dengan adanya 3 cawu sekarang malah berubah menjadi 4 kali ulangan.
Di kurikulum Merdeka sendiri disampaikan hanya ada 3 model asesmen. Pertama, asesmen diagnostik. Asesmen yang dilakukan sebelum dimulainya pembelajaran. Untuk mengukur sejauh mana kompetensi peserta didik mengenai materi yang akan diajarkan.
Kedua, asesmen formatif. Sebuah asesmen yang dipergunakan untuk mengetahui kemajuan belajar atau hambatan belajar.
Kedua asesmen tersebut tidak untuk pengisian rapor. Kedua asesmen tersebut digunakan untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Ketiga, asesmen formatif. Biasanya sering disebut sebagai ulangan semester. Jadi, cukup sekali dalam satu semester. Atau bisa juga beberapa kali sesuai jumlah materi.
Tak ada lagi istilah asesmen tengah semester. Seharusnya, dengan diberlakukan nya kurikulum merdeka, maka asesmen hanya ada 2.
Tak perlu ada asesmen tengah semester.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H