Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Sepak Bola

14 Januari 2023   09:59 Diperbarui: 14 Januari 2023   10:25 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, liga 2 dan 3 dihentikan pelaksanaan nya (Kompas,Sabtu, 14 Januari 2023).Sebuah tragedi yang seharusnya disesali. 

PSSI tidak pernah belajar. Sehingga peristiwa Kanjuruhan terjadi. Jika PSSI belajar dari apa yang sudah pernah terjadi, tak mungkin ada peristiwa Kanjuruhan. 

Dampak dari Kanjuruhan sekarang dirasakan oleh Liga 2 dan 3. Padahal, semuanya harusnya berbenah diri. 

PSSI selalu bermasalah, iya. Bahkan setiap pergantian pengurus pun selalu dilaluinya dengan ontran ontran. Jika organisasi yang dilarang diintervensi negara tapi dikelola model begitu, terus adakah harapan perbaikan. 

Bagi para penggemar sepakbola, upaya apa pun tak akan berhasil jika tidak menyentuh persoalan di organisasi sepakbola tersebut.  Jika organisasi sepakbola beres maka setengah persoalan sudah ditangani. 

Berita terbaru PSSI adalah akan kembalinya mantan ketua PSSI untuk menduduki kursi yang sudah pernah lepas itu. Seakan belum rela kursi itu lepas. 

Mungkin, yang paling rasional adalah membubarkan PSSI dan membentuk PSSI baru saja. Semua orang baru. Sehingga ada perubahan yang diharapkan. 

Pengelolaan sepakbola jelas diperlukan profesionalitas. Jika kondisi seperti ini, Liga 2 dan 3 dihentikan. Maka yang muncul di kepala para pencinta sepakbola adalah pengelolaan yang tidak profesional. 

Banyak yang harus diperbaiki. Jika berkaca pada peristiwa Kanjuruhan, maka kondisi lapangan yang harus segera diperbaiki. Standard lapangan sudah ada, tapi ketidakprofesionalan membuat semuanya digampangkan. 

Pada saat terjadi tragedi, baru semuanya menggugat, semua saling menyalahkan. Tanpa ada satupun yang berani berdiri di depan sebagai orang yang bertanggung jawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun