Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jangan Kritik Ganjar dan Anies

2 Januari 2023   05:14 Diperbarui: 2 Januari 2023   05:40 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda berani kritik program Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah? 

Atau Anda berani kritik program Anies ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta? 

Jika Anda berani memberikan kritik terhadap program Ganjar atau program Anies, maka Anda akan langsung dicap sebagai musuh oleh pemuja mereka berdua. Maka Anda akan dianggap sebagai penghalang mereka berdua menuju istana negara. 

Calon presiden seharusnya berdebat masalah program. Tapi, apa sih program Anies jika terpilih menjadi capres? Tapi, apa sih program Ganjar jika terpilih menjadi capres? 

Keduanya belum menjadi capres. Tapi pengikut keduanya sudah terbutakan mata dan hatinya. Padahal, mana ada orang yang sempurna? Mana ada program yang tanpa cela? 

Peristiwa teranyar adalah kritik seorang musisi terhadap program salah satu bakal calon capres tersebut. Maka, langsung saja kritik itu disambut dengan caci maki. 

Dan senjata caci maki adalah senjata paling senang mereka gunakan. Mereka mengatakan santun di dunia nyata akan tetapi begitu mudah mencaci di dunia maya. 

Anies dan Ganjar sudah jelas merupakan orang terbaik saat ini untuk negeri ini. Mereka berdua memang layak untuk menjadi capres dan menjadi presiden. 

Akan tetapi, selalu saja menjadi kelemahan ketika berhadapan dengan pengikutnya sendiri. Mereka seakan tak berani berbuat banyak terhadap pengikutnya. Seakan akan ada ketakutan yang akut jika harus mencegas sikap bar barisme pengikutnya sendiri. 

Mereka enggan kehilangan para pengikut. Akan tetapi, sama sekali tak ada kesan takut kehilangan  adab masyarakat negeri yang hendak dipimpinnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun