Ada orang yang setiap hari ngomel tak karuan. Setelah diselidiki ternyata dia selalu menonton tontonan tentang keluarga yang berantakan. Istri atau suami yang selingkuh. Dan dia juga lebih senang  membaca bacaan yang mirip mirip seperti itu.Â
Maka benar jika dikatakan agar kita mencari teman yang baik, menonton tontonan yang baik, dan membaca pun bacaan yang baik. Sehingga dunia yang kita jalani juga kita jalani dengan optimistis.Â
Berkeluarga itu indah kalau kita selalu berpikir tentang keindahannya. Jika kita berpikir negatif, bisa jadi hidup berkeluarga akan terimajinasikan sebagai hidup di neraka.Â
Pernikahan itu dilakukan oleh dua orang berbeda. Pertama, satu laki-laki dan satunya perempuan. Kalau sesama lelaki atau sesama perempuan pasti dilarang oleh agama atau budaya mana pun.Â
Kedua, berasal dari keluarga dengan kebiasaan berbeda. Mungkin suami lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang disiplin tinggi. Sedangkan istri dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang menjunjung tanggungjawab sekaligus kebebasan.Â
Jika hendak mencari persamaan boleh, tapi tak perlu dipersamakan atau dipaksakan sama. Pasti akan ada yang terluka. Dan memang tak perlu juga. Untuk apa?Â
Saling menyadari akan perbedaan ini yang bisa menjadikan keluarga harmonis. Saling menghargai perbedaan.Â
Masih banyak keluarga yang hidup dalam kedamaian. Tapi keluarga yang damai ini kan tak pernah dijadikan tontonan?Â
Dalam Al Quran sendiri kan sudah disebut bahwa penciptaan laki-laki dan perempuan itu untuk saling mendamaikan. Seorang suami menjadi damai ketika berjumpa istri. Juga sebaliknya.Â
Keluarga akan semakin damai jika di antara pasangan itu muncul makhluk mungil. Buah kasih sayang bersama.Â