Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mampukah Merebut Pemilih Demokrat dan PKS?

26 Oktober 2022   06:18 Diperbarui: 26 Oktober 2022   06:21 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilih Nasdem pada awalnya adalah mereka yang nasionalis. Nasdem seakan tak tertarik untuk ikut bermain di ceruk kanan. 

Ceruk kanan selama ini lebih tertarik ke Gerindra, PKS, dan Demokrat. Karena ketiga partai itulah yang diidentikkan sebagai oposisi. Ketika ceruk kanan marah dengan sikap Jokowi, otomatis mereka lari ke oposisi. Tak ada Nasdem di oposisi. 

Ketika Gerindra bergeser menjadi partai pendukung pemerintah. Menjadi bagian dari kabinet Jokowi, maka ceruk kanan tinggal dimiliki oleh PKS dan Demokrat. 

Survei terbaru Kompas menunjukkan bahwa Demokrat dan PKS memiliki tambahan penggemar. Mereka itulah yang selama ini mendukung Gerindra dan kecewa terhadap sikap Gerindra. 

Nasdem yang selama ini dikenal sebagai nasionalis, kini mendadak mencalonkan Anies. Kita semua tahu bahwa Anies sering direpresentasikan oleh kelompok kanan sebagai perwakilan dalam kontestasi pencapresan. 

Tentu saja Nasdem akan merugi karena para nasionalis nya akan meninggalkan. Tapi, Nasdem tentu berharap untung jua. Untung nya dari mana? 

Jika dari awal Nasdem sudah mencalonkan Anies maka wakilnya kemungkinan besar dari Demokrat atau PKS. Sudah terdengar ada nama AHY dari Demokrat dan Aher dari PKS. 

Seandainya yang terpilih menjadi cawapres Anies adalah AHY, maka Demokrat akan kehilangan magnet Anies karena Anies akan lebih diidentikan dengan Nasdem. Pemilih Anies akan juga memilih Nasdem. 

Sementara jika PKS tidak juga kadernya terpilih sebagai cawapres Anies maka PKS juga akan rugi karena kurang mendapat simpati pendukung Anies. 

Jika demikian, maka Demokrat dan PKS sebaiknya tidak terlalu berlebihan dalam bergembira karena hasil survei Kompas. Bisa jadi survei berikutnya, mereka akan terperangah karena sebagian besar pendukung Anies berbelok ke Nasdem. 

Kita tunggu saja permainan Nasdem berikutnya. Jika bermain cantik maka hasilnya akan menakjubkan. Jika tidak, maka nasibnya akan terperosok mengikuti nasib Hanura yang mesti berkemas dari Senayan. 

Mari kita cermati. Tentunya sambil jangan lupa ngopi. Karena ngopi adalah ibadah pagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun