Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koalisi Omong Kosong

14 Agustus 2022   22:01 Diperbarui: 14 Agustus 2022   22:37 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah dimungkinkan ada 3 koalisi partai partai politik menjelang pilpres 2024. Yang terakhir dideklarasikan adalah koalisi antara Gerindra dengan PKB. 

Sementara Koalisi Indonesia Bersatu, sebuah koalisi antara 3 partai politik, sudah lebih dulu tercipta. Ketiga parpol tersebut adalah Golkar, PAN, dan PPP. 

Sedangkan koalisi yang belum Terdeklarasi tapi sudah diwacanakan beberapa kali adalah antara Nasdem, Demokrat, dan PKS. Kepastian baru antara Demokrat dan PKS. Sedangkan Nasdem tampak masih menunggu apa yang akan terjadi. 

PDIP sendiri belum jelas mau ke mana. walaupun bisa mencalonkan sendiri, tapi tak mungkin berhasil tanpa koalisi. 

Dari tiga potensi koalisi, belum ada satu pun yang sudah menentukan capres-cawapres yang akan di ajukan. Padahal capres-cawapres itulah yang akan menjadi batu uji koalisi mereka sebagai koalisi beneran atau cuma bo'ong boongan. 

Koalisi yang sudah hitam di atas putih, ibarat nya, akan terpecah ketika buntu dalam penentuan capres-cawapres. Dan kebuntuan lebih memungkinkan untuk penentuan capres-cawapres karena semua ketua umum partai ingin menjadi capres-cawapres hasil koalisi. 

Jangankan koalisi tiga partai dengan tiga ketua umum yang akan buntu menentukan dua orang saja sebagai capres-cawapres. Jika pun ada  dua partai berkoalisi, potensi rebutan capres-cawapres akan tetap ada. 

Jika sekarang terkesan masih rukun, karena pertempuran kepentingan belum terjadi sama sekali. Kepentingan masih darar datar saja. 

Akan tetapi, kebelumterpilihan capres-cawapres hasil koalisi dari semua koalisi menunjukkan bahwa pertempuran sedang terjadi, hanya saja masih di bawah karpet. Kalau waktunya sudah dekat, semuanya akan terbuka juga. 

Jadi, ibarat kata, koalisi yang sekarang didengung-dengungkan sudah terjadi, itu sih hanya koalisi basa basi. Kalau tidak dibuat lebih baik maka akan basi beneran. 

Sebagai warga negeri ini, kita tak pernah ditanya, apa mau kita. Para ketua umum pertai sajalah yang punya kemauan. Demokrasi menjadi sesuatu yang menyedihkan. 

Benarkah Demokrasi kita akan terus seperti ini? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun