Seneng jika ada film nasional yang bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Film KKN di Desa Penari bahkan menjadi fenomenal karena bisa mengalahkan film asing.Â
Film Pengabdi Setan 2 cukup lama ditunggu, setelah keberhasilan Pengabdi Setan berhasil menyedot animo penonton datang ke bioskop. Dan sekarang Pengabdi Setan 2 sudah dapat disaksikan.Â
Hari Sabtu kemarin main ke Aeon Mall BSD bersama keluarga. Setelah makan siang, keinget ada film baru yang katanya bagus juga untuk ditonton.Â
Dan kalau tidak salah ada 6 pintu yang memutar Pengabdi Setan 2. Hanya menyisakan 4 pintu untuk film lainnya. Dan dari 6 pintu tersebut, rata rata sudah penuh.Â
Akhirnya dapat di pinggiran. Tidak ideal, tapi hasrat harus dilampiaskan. Kalau tak menonton, bisa bisa akan penasaran berkepanjangan.Â
Akhirnya nonton.Â
Cukup menegangkan. Tapi ada beberapa kelucuan menyertainya, sehingga anak anak juga bisa tertawa disela sela ketakutannya.Â
Hanya saja, saya sendiri kurang menikmati alur cerita film itu sendiri. Sepertinya film cuma berputar putar tanpa alur yang jelas.Â
Tebaran ketakutan saja yang muncul saling menyusul. Sedangkan rangkaian peristiwa nya sendiri susah diurutkan menjadi sebuah alur yang enak dinikmati.Â
Seandainya ada alur seperti pengenalan, puncakan, dan leraian, bagi saya akan sangat enak dinikmati. Karena ada ujung pangkalnya.Â
Sementara, dalam Pengabdi Setan 2 sulit mencari rangkaian antara peristiwa satu dengan peristiwa selanjutnya.Â
Dan kemudian berakhir dengan kekalahan para Setan dengan begitu mudahnya. Hampir hampir tak ada perlawanan dari para setan sama sekali.Â
Begitulah pengalaman menonton Pengabdi Setan 2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H