Kuda kuda sumba yang begitu digdaya akhirnya putus asa. Mereka terlalu berat diberi beban. Karena kepentingan politik mereka tak bisa paham.Â
Akhirnya, impian akan sebuah skuad garang yang haus kemenangan pun menjadi benar-benar impian di siang bolong. Bolasepak politik masih terlalu kuat mencengkeram.Â
Mungkinkah dilakukan reformasi di PSSI?Â
Catatan: Sengaja dalam tulisan ini beralih dari sepakbola menjadi bolasepak karena menurut ahli bahasa ada kesalahan paradigmatik dalam penggunaan kata sepakbola.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H