Dilogika dengan cara jungkir balik pun, tak mungkin Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bisa menjadi presiden di negeri ini. Jangankan menjadi presiden, dua orang ini bahkan tak akan pernah menjadi calon presiden.Â
Anies Baswedan sama sekali tidak punya partai. Bukan hanya tidak punya partai, duit pun tak punya. Sementara, pencalonan dalam partai sering dikaitkan dengan gizi yang dimiliki.Â
Lagian, apa untung nya buat partai jika mencalonkan Anies Baswedan?Â
Setiap partai pasti akan lebih suka mencalonkan kadernya. Meskipun kalah. Karena merekalah yang selama ini berdarah-darah.Â
Tanpa keuntungan yang berlimpah, mereka tak mungkin mau mencalonkan orang lain. Kemungkinan besar partai yang mendukung Anies cuma PKS. Sedangkan pks sudah punya Habib Salim.Â
Kadang Demokrat miring juga ke sana, tapi itu kan cuma permainan. Demokrat tentu lebih senang mencalonkan AHY. Â Kalau kalah popularitas, baru menurunkan pencalonan menjadi wapres pun tak apa.Â
Tapi, Demokrat tak bisa sendirian. Bahkan berdua dengan pks pun belum bisa mencalonkan.Â
Lalu Ganjar?Â
Mungkin bernasib lebih baik sedikit daripada Anies. Ganjar punya PDI-P. Apalagi pengalaman sudah pernah terjadi pada Jokowi. Tapi, kapan sejarah seperti itu bisa berulang?Â
PDIP sudah punya Puan. Puan sepertinya sudah menjadi kartu mati bagi PDI-P. Silakan berkoar-koar, tapi mereka tetap akan Puan juga. Terus mau apa?Â
Kalau PDI-P tak mau Ganjar, apalagi partai lain?Â
Jadi untuk apa tiap hari medsos diramaikan oleh pendukung dan pembenci dua tokoh ini? Ngabisin tenaga saja.Â
Sejarah akan membuang mereka berdua. Dan setelah itu, bukan lagi siapa siapa. Kenapa tidak mulai sekarang saja untuk melupakan keduanya.Â
Tapi, sayang, pendukung keduanya tak bisa berpikir jernih. Apa kita harus ikut ikutan mereka?Â
Maaf ya, kita lupakan saja Anies dan Ganjar. Selesai. Titik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H