Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Solusi Praktis Mengatasi Persoalan Minyak Goreng

20 Februari 2022   07:56 Diperbarui: 20 Februari 2022   08:34 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa hari hari terakhir ini biniku senewen sendiri. Asli, bukan bikinanku. Tadi pagi pagi udah ngomelin aku. Padahal lagi pengin manjangin tidur. Mumpung hari minggu. 

"Ayah! " teriaknya. 

Aku diemin aja. Pura-pura pules. 

"Ayah. Jangan pura-pura ya? Ngoroklu yang asli beda, gak gitu bunyinya. "

Terpaksa ngalah. Ternyata tipe ngorokku udah diidentifikasi juga. 

"Ada apa? "

"Minyak goreng. Belum ada juga. "

"Belinya di pasar dong, Bun. "

"Ini dari pasar! "

"Mungkin masih dalam perjalanan. "

"Apaan. Tuh, di koran malah diberitakan ada penimbunan di Sumut. "

"Nimbun minyak kok di sumur? "

"Bukan sumur, sumut. "

"Cuma masalah waktu saja. Bentar lagi juga lancar. "

Terdengar biniku mulai nyiapin masakan buat minggu pagi. Dan mataku mulai berat lagi. 

"Tempe nya direbus aja, ya? "

Aku tak jawab. 

"He, malah tidur lagi. Bagaimana nih masalah minyak goreng. Bikin pusing aja. Ayah kan suka nulis. Tulis dong. "

"Nanti, Bun. "

"Kayaknya lagi pada numpuk duit buat pemilu presiden nih. Masa caranya begini? Buat apa tuh Kalimantan sama Papua ditanamin kelapa sawit? "

Terpaksa aku bangun. 

"Mau ke mana? '

" Mau nyari ide buat nulis. "

Akhirnya, aku ngeloyor pergi ke warung kopi dekat perempatan. Paling tidak, untuk sementara dapat selamat dari persoalan minyak goreng. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun