Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kurikulum Balai Pustaka

30 Desember 2021   10:15 Diperbarui: 30 Desember 2021   11:15 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamdi memang guru berprestasi. Setelah 20 tahun menekuni profesi sebagai guru,  dan 5 tahun menjadi kepala sekolah, sekarang Kamdi sudah menjadi pengawas sekolah. 

Tugas sebagai pengawas, mengharuskan Kamdi untuk mengunjungi banyak sekolah yang menjadi binaannya. Karena di daerah, sekolah binaan pengawas Kamdi ada yang ada di ujung dunia. Berada di kaki gunung. Tak ada penduduk lagi setelah itu. 

Gedung sekolah cuma bertiang kayu dan dindingnya bambu. Nyaris mirip sekolah di film Laskar Pelangi. 

Gurunya cuma tiga. Dua guru honor dan satu guru PNS yang sekaligus merangkap sebagai kepala sekolah. 

Belum pernah ada pengawas sekolah yang datang ke situ. Lokasinya yang jauh dan sulit dijangkau. Kecuali pengawas Kamdi yang sedang berusaha menjadi pengawas berprestasi, setelah meraih guru berprestasi dan kepala sekolah berprestasi. 

"Selamat pagi, Pak, " sapa Kamdi kepada seorang guru yang ternyata juga kepala sekolah. 

"Pagi, Pak, " Jawab kepala sekolah agak gugup. 

"Saya pengawas baru. Nama saya Kamdi. "

"Oh, Pak Kamdi? "

Diajaklah Kamdi ke ruangan yang disebutnya sebagai ruang kepala sekolah. Saya tak tega menceritakan kondisi ruangan kepala sekolah itu di sini. 

"Lho, kok masih masang foto presiden Soeharto? " tanya Kamdi. 

"Susah pak mencari foto presiden yang baru. Itu juga dibawain pak Camat waktu berkunjung ke sini, "

Kamdi cuma bisa mengurut dada. 

"Ngomong ngomong, sekolah ini memakai Kurikulum apa? " tanya Kamdi sambil berharap jawaban kepala sekolah yang mengatakan bahwa sekolah menggunakan Kurikulum prototipe. 

"Kurikulum Balai Pustaka. "

Kurikulum Balai Pustaka? Seumur umur negeri ini tak pernah memiliki Kurikulum dengan nama Kurikulum Balai Pustaka. Kenapa sekolah ini memiliki nya? Darimana mereka mendapatkan Kurikulum tersebut? 

"Yang bagaimana, Pak? "

Kepala sekolah izin untuk mengambil Kurikulum Balai Pustaka yang dimilikinya. 

"Ini, Pak, " kata kepala sekolah sambil menyodorkan buku pelajaran terbitan Balai Pustaka tahun 1987.

Hadeuh!!!!!! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun