Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Makan Sesajen

28 Oktober 2021   18:57 Diperbarui: 28 Oktober 2021   19:07 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berenam jalan ke kampung sebelah. Ada acara kawinan yang gelar pilm misbar. Namanya anak kampung, tak ada yang lebih indah kecuali nonton layar misbar. 

Pilm yang diputer pilm remaja. Pemeran utamanya Rano Karno sama Yessy Gusman. Asik banget pokoknya deh. Namanya juga belum punya cewek. Lihat Yessy Gusman kayak lihat bidadari yang baru turun dari kayangan. 

Persoalannya, pulang nonton pada kelaperan. Tak punya duit buat makan di McD. Eh, lagian di kampung gak ada warung makan. 

"Lu, tadi lihat gak? " kata si Imron salah satu anggota genk. 

"Lihat apaan? " tanya Sutoro penasaran. 

"Waktu kita berangkat, aku lihat ada yang bawa sajen ke pohon asem dekat pertigaan Magangan. "

Jelas sebuah info yang menggembirakan. Tanpa dikomandoi lagi, saat sampai di pertigaan Magangan, langsung saja kami berenam menuju pohon asem. 

Orang orang di kampungku memang menganggap pohon asem yang entah ditanam oleh siapa dan kapannya tak pernah ada yang tahu itu, dianggap sebagai tempat paling keramat. Bahkan ada yang bilang, pohon asem tersebut bisa dijadikan tempat pesugihan. 

Tak ada yang berani mendekati pohon asem itu ketika matahari sudah tenggelam. Beredar cerita macam macam tentang keangkeran yang sudah pernah dialami banyak orang. 

Tapi, rasa lapar kami lebih menakutkan daripada setan pohon asem. Kami pun menemukan sesajen tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun