Pagi masih begitu perawan ketika jagoanku ngebangunin aku dengan sikap yang penuh kecemasan.Â
Ya, dia baru masuk SMA. Â Lima belas tahun usianya. Selama ini ceria belaka. Walaupun belajar dari kamarnya, saya dengar teriakan teriakan ketika bermain game bersama teman-teman nya.Â
"Ada apa, De? "
"Ada jerawat. "
"Mana? "
"Inih."
Dan mukanya begitu sedih. Bukan hanya sedih tapi sudah cenderung cemas. Wajahnya menjadi begitu kusut masai.Â
Wkwkwk
"Kok ketawa, Yah? "
"Itu hal biasa, De. "
"Tapi pas dijidat. Kelihatan banget. "
Aku pun bangun. Terus aku jelasin. Gak pake panjang lebar. Tahu sendiri kan kalo jaman gini gak mau lama dengerin ocehan ortu.Â
"Terus gimana, Yah? "
"Kamu browsing saja di google obat jerawat paling ampuh. "
"Bisa langsung sembuh? "
"Belum tentu. "
"Maksudnya? "
"Hati kamu harus tentram. Tidak boleh cemas. Pasti cepat kabur tuh jerawat. "
Dan anakku langsung browsing. Sepertinya ketemu obatnya. Terus dipesan.Â
"Malah nambah, Yah, " kata anakku tiga hari kemudian.Â
"Mungkin anaknya di dalem banyak, " candaku.Â
"Terus? "
"Laki laki sejati tidak pernah takut jerawat. Karena laki laki sejati punya kepercayaan diri tinggi, " kataku menirukan gaya Bung Karno.Â
Dan ternyata anakku percaya. Mulai saat itu, dia cuek aja setiap kali di mukanya muncul tamu tak diundang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H