Pak RT baru itu sekarang rajin ke kelurahan. Dalam artian, setiap RT merupakan kepanjangan tangan dari Pak lurah untuk satu RT yang dipimpinnya.Â
"Bapak mau bikin KTP Jakarta? " tanya Pak RT ketika berjumpa di jalan saat saya baru pulang kerja.Â
"Iya, Pak RT. Caranya bagaimana? " tanyaku bergembira karena memang sudah niat bikin KTP Jakarta.Â
"Melalui saya saja. Tinggal foto kopi KTP lama saja, " jawab Pak RT.Â
"Baiklah. Biayanya berapa? "
Dan Pak RT menyebutkan angka itu. Tak enak untuk ditulis di sini. Yang jelas lumayan besar untuk ukuran gajiku.Â
"Biasanya lebih dari itu. Ini karena saya kenal bapak saja, " katanya.Â
Tak bisa apa apa. Akhirnya ngalah juga. Bahkan ketika biaya itu membengkak karena urusan kartu keluarga juga.Â
Itulah bisnis Pak RT.Â
Kabarnya lumayan juga penghasilan nya. Semoga sekarang sudah tidak seperti itu lagi karena ketua RT di Jakarta kabarnya sudah diberi tunjangan.Â