Jawa Tengah menjadi tempat gejolak paling mematikan untuk tahun 2024 bagi PDIP. Daerah paling gemuk bantengnya itu akan menjadi pertarungan antara Puan dengan Ganjar.Â
Tanda-tanda keterbelahan PDIP Jawa Tengah bahkan memunculkan istilah baru: Celeng.. Mereka yang mendukung Ganjar dianggap sebagai orang yang telah keluar dari barisan. Dan mereka dianggap sudah bukan lagi berjiwa banteng.Â
Ada balasan sih untuk mereka yang dianggap celeng tersebut. Mereka merasa bahwa berpartai bukan cuma berporos pada satu individu belaka. Mereka menginginkan ada kemerdekaan untuk melangkah. Termasuk memberi dukungan kepada Ganjar.Â
Ganjar sendiri selalu mengatakan bahwa dia masih ngurus covid. Sedangkan urusan capres itu urusan Megawati. Cermin sebuah kerendahan hati.Â
Akan tetapi, para pendukung Ganjar tentu tidak bisa bertindak seperti Ganjar. Karena setiap momen adalah emas. Tidak mungkin menunggu Megawati yang lebih sering terlalu lama mengambil keputusan.Â
Bisa jadi, sikap menunggu tanpa berbuat adalah pembuangan kesempatan yang sudah terpampang lebar di depan mata. Â Ganjar selalu berada di posisi atas, bahkan mengungguli Prabowo serta Anies Baswedan. Tanpa pengolahan dengan strategi jitu, posisi baik Ganjar bisa jadi malah akan melorot.Â
Bukan hanya itu, ada anggapan miring juga bahwa kemungkinan besar PDIP akan tetap mengusung Puan karena posisi Puan saat ini yang sangat kuat di DPP. Â Tak ada yang lebih berkuasa dari Puan.Â
Sedangkan Puan sendiri sudah terlihat jelas ingin ikut bertarung pada tahun 2024 ini. Sehingga Ganjar memang dipastikan akan disingkirkan oleh DPP jika tidak ada desakan dari bawah. Dalam artian, hasil survei yang selalu menempati posisi atas akan menempatkan Ganjar pada daya tawar yang tinggi dan tak mungkin ditolak lagi. Sebagaimana posisi Jokowi pada saat itu.Â
Kemunculan celeng di kandang banteng adalah sindiran keras dari pendukung Puan terhadap pendukung Ganjar. Â Dan pertempuran itu baru saja dimulai.Â
Kita tunggu saja, apakah akan muncul selain celeng, misalnya bebek atau kecoa?Â
Semua bisa saja terjadi. Hanya saja, semoga yang terbaik yang nantinya akan menjadi Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H