Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berjudi dengan Partai Baru

30 Agustus 2021   16:45 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:58 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paling tidak, ada dua partai baru yang akan mengguncang jagad perpolitikan negeri ini. Yang pertama adalah Partai Ummat. Sebuah partai baru yang diinisiasi oleh tokoh reformasi yang didepak dari partai lama, yang juga dibidani kelahiran nya. 

Partai yang kedua adalah partai Gelora. Partai yang digagas oleh kelompok Anis Mata dan Fahri Hamzah, setelah keduanya didepak dari partai lama yaitu PKS. 

Partai Ummat yang difiguri oleh Amin Rais, jelas akan berebut pemilih dengan PAN. Selama ini, Amin Rais baru bisa bergerak di lingkup pendukung PAN. Tak mungkin ada limpahan pemilih dari partai lain. Karena pemilih sudah semakin terkonsolidasi. 

Demikian juga dengan Partai Gelora. Hanya akan berebut pemilih dari partai lain, kecuali berebut dengan PKS.  Pemilih PKS yang akan terbagi dua, antara memilih PKS dengan setia atau memilih Partai Gelora karena selama ini berada di PKS karena tokoh mereka seperti Anis Matta ada di dalam nya. 

Jika melihat kondisi seperti itu, maka akan sulit partai baru akan mampu memecahkan rekor langsung masuk Senayan dalam sekali gebrakan. Seperti PSI yang menyusuri jalan dari daerah terlebih dahulu. Walaupun tidak memiliki Wakil di senayan, tapi cukup tangguh di DKI Jakarta dengan delapan kursi perolehan. 

Kemudian besar dua partai baru tersebut akan mengikuti model PSI. Artinya, target cukup merebut kursi kursi di DPRD baik 1 maupun 2. Terlalu ambisius untuk target Senayan. 

Bagi PAN dan PKS sendiri perlu kerja keras. Tantangan dari luar mungkin mudah dihadapi. Tantangan dari dalam justru sulit ditundukkan. Ketokohan Amin Rais di Partai Ummat dan ketokohan Anis Matta di Partai Gelora jelas bukan kaleng kaleng. 

Kedua tokoh tersebut sudah cukup dalam tertanam dalam benak pemilih setia kedua partai tersebut. Salah strategi kedua partai lawas tersebut bukan hal mustahil akdn terlempar dari Senayan juga. Seperti yang dialami oleh Hanura yang terlalu sering muncul dalam perpecahan. 

Saat ini, mendirikan partai itu bagaikan berjudi. Terlalu berat persyaratan yang harus dipenuhi. Setelah persyaratan di penuhi pun belum tentu ada yang memilih. Kecuali orang orang dekat semata. 

Siapa lagi yang hanya mau berjudi? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun