Pecuri menggunakan teknologi. Masa olahraga untuk aras global masih dihitung pakai kalkulator?Â
Ukuran dengan teknologi selalu lebih presisi. Maling yang dulu butuh waktu satu jam, sekarang tinggal butuh hitungan detik. Jika untuk Olimpiade menggunakan ilmu pencuri seharusnya olahraga sudah begitu akrab dengan teknologi. Ketika berangkat ke Tokyo, sudah terlihat jelas ada teknologi pendukung yg sudah memberi lampu hijau medali emas dibawa pulang.Â
Maling enggan pulang sebelum dapat barang. Tekad kuat yang harus ada di dada para atlet. Mentalitas hidup mati. Karena gagal maling berarti mati. Ketahuan dibunuh, gagal berarti tak makan.Â
Yang ada dalam dada cuma kemenangan. Tak ada kata lain.Â
Mari kita curi medali lebih banyak lagi di Olimpiade berikutnya. Dengan memakai ilmu maling.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H