Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan Daun-daun

19 Maret 2021   10:46 Diperbarui: 19 Maret 2021   11:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku permisi dulu, tugasku sudah tunai, dan aku ingin bersemayam dengan damai, bisik daun yang bibirnya sudah mulai menguning dengan sorot mata yang mulai usang

Waktu itu, gerimis datang cukup pelan karena tak ingin mengagetkan daun yang mulai memejamkan matanya untuk yang terakhir kalinya

Daun muda yang baru nongol kemarin sore pun berhenti bergoyang goyang karena takut mengganggu perjalanan daun tua ke arah pembaringan

Selamat jalan, Nek

Kata kata itu cuma terucap sampai tenggorokan yang kemudian mendadak menjadi kering kerontang

Daun yang sudah cukup umur mati matian menghentikan angin agar tak mengganggu senyap itu

Semoga kamu mendapatkan surga paling indah, kata daun cukup umur sambil meneteskan air mata

Ada desir yang begitu syahdu, ada duka yang begitu luka, ada pasrah yang digelayuti resah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun