Permainan politik itu harus cantik. Tanpa permainan cantik, Anda akan dipermainkan politik itu sendiri. Serangan Anda yang Anda kira akan menghabisi musuh cuma menerpa angin dan akan menghujam pada muka sendiri. Anda kalah secara politik.Â
Pengalaman politik yang akan membawa Anda bermain politik secara cantik. Tanpa banyak pasukan, Anda dapat menang dengan mudah. Bukan mengalahkan musuh tentunya. Cukup ajak mereka menjadi pasukan Anda juga. Tanpa mereka menyadarinya.Â
Teriakan teriakan nyaring Anak muda minus pengalaman politik hanya bikin gaduh saja. Mereka mengaum di padang savana. Hanya membentur angin padang dan akan mengantarkan kembali menjadi gema. Bising tanpa makna.Â
Anas Urbaningrum itu pendiam. Tak banyak bicara. Orang bilang Anas itu prototipe SBY. Sama-sama pendiam. Panglima yang ahli strategi. Bukan orator ulung yang melambung tinggi minus isi.Â
Di bawah SBY, Demokrat memang berjaya. Karena SBY memiliki pemain belakang yang lihai dan pandai bermain cantik. Orang-orang yang sangat dipenuhi pengalaman politik mumpuni.Â
Saya tak ingin menyebutkan nama orang orang itu. Biar tulisan ini enak dibaca saja. Kecuali dua orang panglima Demokrat yang saya kira paling hebat yaitu SBY dan Anas Urbaningrum.Â
Kecerdikan Anas memang sudah terlihat ketika masih bertarung di HMI. Dan kecerdikan politik itu semakin terasah ketika bergabung dalam Demokrat. Anas Urbaningrum membentuk pasukan belakang yang super canggih. Sehingga gerakan nya lincah dan mampu menusuk ke jantung pertahanan lawan.Â
Bukan Anas Urbaningrum yang menjadi anak emas SBY waktu itu. Dan seperti nya mereka terlalu yakin bahwa Andi Mallarangeng akan menang mudah karena dukungan SBY.Â
Tidak. Mereka salah strategi. Karena Anas Urbaningrum punya pemain belakang yang hebat. Bukan tukang teriak yang bisa bikin bising. Tapi pasukan belakang yang bekerja dalam diam.Â
Orang pun kaget ketika Andi Mallarangeng dibikin keok. Â Itulah politik. Bukan soal di permukaan belaka. Bukan persoalan pasukan garis depan saja. Bukan keberanian untuk berteriak-teriak saja.Â
Pemain pemain belakang adalah mereka yang berpengalaman secara politik. Mereka yang paham betul dunia politik. Paham betul intrik intrik yang harus dihadapinya. Dengan kecermatan tinggi. Dengan kecerdikan maksimal.Â
Melihat pasukan AHY saat ini, terasa hanya ada pasukan barisan depan saja. Mereka anak anak muda minus pengalaman politik. Mereka kurang memahami dunia belakang. Dunia sunyi. Dunia yang arusnya lebih deras dan dalam.Â
Seandainya pasukan AHY ada pasukan berpengalaman nya. Orang orang diam yang ahli strategi. Mungkin nasib Demokrat tidak seperti saat ini. Mungkin Demokrat akan disegani.Â
Ya, AHY kekurangan pemain belakang. Hanya ramai pasukan hora hore belaka. Sehingga teriakan keras mereka cuma membentur angin, menggema dan membingungkan otak mereka sendiri.Â
AHY harus memperbaiki kekurangan ini. Masih ada waktu tersisa. Walaupun tak seberapa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H