Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Ini, Masuk Rumah

20 Februari 2021   04:52 Diperbarui: 20 Februari 2021   05:49 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita selalu ingat lingkungan ketika banjir sudah masuk ke rumah kita. Selalu saja seperti itu. Ketika banjir belum sempat mampir bertamu, kita menganggap tak ada masalah dengan lingkungan kita. 

Wajar jika persoalan lingkungan menjadi sulit terselesaikan. Karena orang yang mengambil keputusan tentang lingkungan atau berkaitan dengan lingkungan, rumahnya tak pernah kedatangan tamu tak diundang ini. Mereka merasa keputusan nya tentang lingkungan sudah tepat. 

Apalagi kalo banjirnya ada di daerah atau di luar Jawa. Seakan akan berita kebanjiran itu bukan terjadi di negara kita. Sehingga tetap saja hidup santai seperti sedang di pantai. 

Hari ini, 20 Februari 2021 jabodetabek kebagian air melimpah. Tidak hanya satu tempat saja, hujan benar benar merata. Bahkan hujan sudah mulai turun pukul 23.00 dan hingga tulisan ini diketik pada pukul 04.42 hujan masih terus mengguyur jabodetabek. 

Pada 1 Januari 2020 hujan besar juga melanda jabodetabek. Masuk rumah hingga sekitar 2 cm.  Itu banjir paling tinggi selama ini. 

Hari ini, air yang masuk rumah sudah 15 cm. Dan langit masih terus menumpahkan air terus. Akankah naik lagi? Semoga tidak! 

Hanya dengan doa? 

Kita harus berbuat untuk lingkungan ini. Ayo, benahi lingkungan jika bencana banjir ini tak ingin terus terusan terjadi. Jangan selalu demi ekonomi lingkungan dikorbankan. Kalau bencana seperti ini, nyatanya juga mengalami kerugian ekonomi yang tidak sedikit. 

Tak bisa kita hidup tanpa ber ko eksistensi dengan alam. Jika kita menyakiti dengan eksploitasi yang diluar batas kemampuan alam sendiri, bencana akan berbalik menghancurkan kita. 

Aturan terkadang dibikin cukup bagus. Akan tetapi, pelaksanaan nya selalu amburadul. Korupsi menjadi salah satu penyebab utama dari sulitnya sebuah aturan ditegakkan. Hukum untuk para koruptor juga belum maksimal. Sehingga bansos pun dikorupsi dengan tanpa rasa bersalah sedikit pun. 

Ayo, kita peduli lingkungan. Ajari anak anak kita juga untuk mencintai nya. Sediakan ruang ruang terbuka untuk penyerapan air. Jangan semua permukaan tanah dibuat tak bisa menyerap limpahan air hujan. 

Sudah saatnya bertindak. Sekarang atau tidak sana sekali. Berarti hidup dan mati kita juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun