Kritik itu ada di mana-mana. Termasuk di dunia kerja. Bahkan karena ada persaingan yang sengit kritik kadang jadi negatif.Â
Sering kita lupa bahwa kritik itu dapat dibedakan antara isi dengan cara penyampaian kritik itu sendiri. Jangan sampai dicampur adukkan sehingga bingung sendiri untuk memperbaiki kritik yang berubah menjadi jalan negatif.Â
Ada isi kritik. Dan hampir semua orang setuju bahwa kritik selalu berisi sesuatu yang sangat bermanfaat, baik bagi orang yang dikritik maupun terhadap sistem yang dipilih dalam dunia kerja tempat kita berada.Â
Kritik muncul karena ada kelemahan dalam sebuah sistem. Atau bisa juga kekeliruan yang dilakukan oleh prlaksana sistem itu sendiri alias manusia nya. Jadi kritik tidak mengharamkan berisi tentang sikap seseorang.Â
Jika sistem yang lemah dibiarkan tentu akan merugikan perusahaan, juga orang yang ada di dalam nya. Demikian juga jika ada seseorang, terutama pimpinan yang salah dalam menerjemahkan distem, jika dibiarkan perusahaan juga akan dirugikan.Â
Jadi kritik itu bukan hanya tak boleh dilarang, tetapi penting dan perlu. Â Kritik justru seharusnya diberikan ruang yang seluas luasnya agar perusahaan atau spa pun seperti negara dapat berjalan sesuai aturan atau konstitusi yang sudah disepakati bersama.Â
Persoalan sering terjadi justru pada hsl menyampaikannya. Kritik yang baik selalu mentok jika melalui jalur yang salah atau keliru. Â Isi yang baik harus melewati jalur yang baik juga sehingga muncul hasil terbaik.Â
Kemungkinan terjadi nya hal demikian, bisa karena perusahaan atau negara tidak memberi ruang terhadap kritik. Bisa juga karena ketidaktahuan dari pengkritik terhadap jalan yang sudah disepakati bersama.Â
Jika perusahaan atau negara memberi ruang untuk munculnya kritik, kemungkinan adanya ketidakpuasan akan tertangani dengan baik. Jika pengkritik tahu mekanisme bersama penyampaian kritik juga akan menjadi kan kritik sesuatu yang dibutuhkan.Â
Dalam tingkat negara, pers menjadi ruang paling pas untuk menyampaikan kritik. Kebebasan pers merupakan ruang kritik paling ideal. Jangan sampai ada kooptasi politik oleh negara terhadap pers seperti pernah Kita alami semasa Orde Baru.Â
Dunia maya telah membuat kritik dapat tersalurkan dengan baik. Perusahaan atau lembaga bisa menyediakan jalur khusus untuk penyampaian kritik dan keluh kesah. Baik karyawan maupun pelanggan.Â
Jadi, isi kritik yang sudah hampir semua nya baik harus disampaikan dengan ruang yang baik. Jika demikian, tak ada masalah apa apa kok. Bahkan kritik akan menjadi kebutuhan.Â