Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Juga "Gelandangan", Kenapa dengan Anies Baswedan?

10 Februari 2021   05:31 Diperbarui: 10 Februari 2021   05:35 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, perubahan UU ini akan menguntungkan Anies Baswedan untuk kembali menduduki DKI 1. Dan demikian juga sebaliknya, tanpa perubahan UU Pemilu, berarti Anies Baswedan akan kehilangan panggungnya untuk dapat ikut berkompetisi di tahun 2024. Karena jabatan Anies di Jakarta hanya sampai tahun 2022.

Jika Jokowi masih mendingan karena masih menjadi kader partai, Anies Baswedan tak pernah tercatat sebagai kader partai apa pun. Pencalonannya sebagai gubernur DKI juga didapatkan di saat saat detik terakhir. Berkat dukungan dari Jusuf Kalla. 

Akankah selalu seperti itu, nasib para gelandangan politik (dalam artian orang yang tidak memiliki partai politik)? 

Hal ini tentu berkaitan dengan kondisi partai partai di negeri ini yang dikuasai oleh kelompok tertentu. Bahkan sebuah partai bisa diwariskan, walaupun secara tersamar. 

Jika demokrasi di dalam partai masih bermasalah, maka orang orang hebat akan semakin sulit menjadi pemimpin negeri ini.  Karena banyak orang hebat yang tak punya partai politik, alias cuma gelandangan politik. 

Sudah seharusnya, partai partai politik dibenahi. Harus ada gerakan demokratisasi partai politik. Tak mungkin demokrasi berjalan dengan baik jika partai politik belum berprilaku sebagai pionir demokrasi. 

Masih ada orang seperti Ridwan Kamil yang juga tak punya partai. Ada juga Nurdin Abdullah. Dan mereka orang orang hebat. Mungkinkah mereka juga akan ditamatkan? 

Masih selalu berharap, mereka mampu menembus bursa untuk menjadi pemimpin Indonesia. Semoga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun