Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mari Kita Bicara Baik-baik

27 Januari 2021   15:44 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:50 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada persoalan yang tak bisa diselesaikan. Persoalan hadir bukan untuk dirutuki, tapi untuk diselesaikan. Karena persoalan pada dasarnya hadir dalam kehidupan kita berdua. Berdua bersama penyesaiannya. Hanya saja, pikiran kita sering tertutup kekalutan. Sehingga tak mampu melihat jalan keluar yang sudah ada membersamai persoalan itu sendiri.

Jangan mengaku beriman jika belum berhasil menghadapi cobaaan.  Cobaan itu apa kalau bukan masalah. Berarti masalah adalah jalan yang disediakan untuk kita lebih baik. 

Persoalan tak pernah kok melebihi kemampuanmu. Ketika kamu berhasil melewati persoalan, akan diberikan persoalan yang juga lebih. Karena tingkat kamu sudah meningkat. 

Istilah gambangnya, soal untuk anak SD gampang untuk anak SD. Tapi, anak SD sendiri akan kesulitan mengerjakan soal anak SMP. Akan tetapi, ketika anak SD tersebut sudah belajar di SMP, maka soal SMP semudah ketika di SD mengerjakan soal SD. 

Demikian juga soal SMA. Sulit untuk anak SMP. Dan sulit banget untuk anak SD. Akan tetapi, selalu dapat dilalui kan? 

Apakah kita akan selesai dengan soal ketika kita sudah lulus S3? 

Tidak juga. Karena tantangan berikutnya adalah persoalan hidup. Persoalan hidup akan selalu ada saat kita masih hidup. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah menghadapi persoalan hidup ketika kalian masih hidup. 

Dunia kerja merupakan bagian dari kehidupan seseorang. Dalam dunia kerja sering kita hadapi persoalan yang tidak hanya satu. Selalu bergantian saja mereka mengunjungi kita. 

Ketika kita menghadapi persoalan, hal yang tak boleh dilupakan adalah berani berbicara. Jangan pernah mendiamkan persoalan seolah olah dia akan selesai dengan sendirinya. 

Persoalan harus dibicarakan. Persoalan kadang terjadi karena adanya kesalahpahaman. Dan agama sudah menitahkan agar dalam persoalan salah paham ini dilakukan tabayun. Upaya untuk memperjelas persoalan agar mudah diurai dan diselesaikan. 

Ketika persoalan dibicarakan, sudah setengah lebih bagian dari persoalan itu terselesaikan. Ada ruang untuk saling memahami posisi masing-masing. Sehingga kesalahpahaman yang diakibatkan tafsir atas hal yang sama tapi beda posisi berdiri segera ter jelaskan. 

Oleh karena itulah, duduk bersama dan saling bicara tak bisa dikesampingkan. Bicara baik baik ada solusi. Dari setiap persoalan. 

Bicara yuk! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun