Seperti biasa, sambil menunggu malam aku mampir di taman. Kadang cuma buat liatin anak anak main bola di taman itu. Kadang cuma buat ngabisin rokok dan kopi pahit dari pedagang kopi sepedaan. Kadang cuma buat baca baca artikel atau cerpen di Kompasiana.Â
"Kok seneng nongkrong di taman sih? "
"Nunggu macet abis. "
"Di Jakarta baru gak macet menjelang kiamat. "
"Aku suka liat anak anak main bola. "
Pokoknya banyak alasan akhirnya siapin buat orang yang suka iseng ngurusin kepentingan orang lain. Mereka kaum resek.Â
Sore ini. Sebetulnya sore udah lewat, tapi malam juga belum penuh benar. Mungkin malam dalam bentuk nya yang kanak. Â Aku datang ke taman itu. Sebuah buku sudah aku siapkan. Untuk sekadar teman. Bukunya Mahbub Junaedi. Anak kemarin sore pasti pasti gak kenal nama itu.Â
Aku sudah duduk di taman itu. Sudah membuka bungkus rokok untuk menjadi ahli hisap paling setia.Â
"Kopi? "