Dia masih belum memakai baju juga. Tadi sudah saya lihat memakai baju putih polos terus dicopot lagi. Mencoba yang warna krem, tapi kemudian dicopot lagi juga.Â
Dia duduk di ruang tamu. Seperti orang bingung. Padahal sudah biasa dia bertemu orang orang itu.Â
"Sudah diganti. Orang baru. Katanya saklek. "
Mungkin itu yang menjadi kerisauan dia. Selama ini usahanya lancar lancar saja. Sudah saling memahami. Beberapa kali aku juga diajak makan bersama dengan orang yang sudah diganti itu.Â
Sekarang dia tampak tak percaya diri. Kepercayaan diri yang selama ini dibanggakan nya seakan rontok begitu saja.Â
"Kenapa tidak mencoba pakai batik yang diberi bapak? "
Ketika mendengar usulku ia seperti orang yang baru sadar. Langsung ia cari baju batik itu. Dipakainya. Dan aku melihat semangat itu sudah kembali.Â
"Alhamdulillah. Segalanya lancar. "
Dia kembali dari pertemuan itu dengan wajah sumringah. Berhasil memperoleh proyek yang memang sudah lama dimiliki nya.Â