Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Risma Harus Lebih Besar dari Anies

16 Januari 2021   16:40 Diperbarui: 16 Januari 2021   16:50 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan terjebak di Jakarta. Jika Risma terjebak di Jakarta, Risma tak bisa menyamai Anies, apalagi melibihi. Jakarta sudah dan sedang dikuasai Anies. Anies bisa lebih banyak bermain di Jakarta tinimbang Risma, meskipun Risma seorang Menteri, dan juga tinggal di Jakarta. 

Biarkan Anies terkotak di Jakarta belaka. Anies tak mungkin keluar dari Jakarta jika tak melakukan perubahan posisi dirinya yang sudah nyaman di Jakarta. Anies paling banter hanya bisa tetap di Jakarta. 

Memang ada yang kurang sabar dalam berpolitik. Dan politik tanpa kesabaran, akan menggulung dirinya sendiri menjadi manusia kerdil tak ada guna.  

Dorongan akan semakin menjadi. Risma dianggap dapat merobohkan Anies di Jakarta sehingga disuruhnya bermain untuk Jakarta belaka. Ini contoh politik kerdil. 

Jika Risma menjadi besar. Dan melebihi kebesaran Anies, jangankan Jakarta, Indonesia juga bisa digenggam dengan sangat mudahnya. 

Biarkan Risma sibuk dengan Indonesia. Karena Jakarta terlalu kecil untuk seorang Risma. Yang kecil hanya untuk yang berjiwa kerdil. 

Apakah Jakarta tidak bisa menjadi besar? 

Bisa. Jokowi juga bisa besar di Jakarta. Tapi, karena dari awal Jokowi memang tak hanya berpikir bagaimana menguasai Jakarta. Jokowi berpikir lebih besar dari Jakarta. 

Bagaimana antusiasme orang-orang di luar Jakarta melihat Jokowi. Ketika jokowi melakukan sesuatu yang dikira orang hanya untuk Jakarta, tapi nilai nya memggaung bahkan ke luar Jawa. 

Risma sudah berangkat ke Sulawesi Barat. Risma ditunggu juga di Kalimantan Selatan. Risma ditunggu di banyak daerah yang memang sangat butuh sentuhannya yang halus. 

Risma sudah betul bekerja dengan nurani. Orang yang bekerja dengan nurani pasti akan melawan sekat sekat tak guna. Karena sekat sekat itu dicipta untuk keuntungan kelompok tertentu. Sehingga bencana kadang menjadi bancakan iblis iblis berkepala manusia. 

Lawan paling berat kemungkinan justru dari dalam kementerian yang dipimpinnya. Sudah sejak Gus Dur keluhan demi keluhan merajuk ke sana. Tapi, kondisi terakhir, justru orang nomor satu yang menjadi pemainnya. 

Banyak orang orang bernurani yang bergerak beriringan dengan ibu. Mereka tak dibayar. Mereka tak membutuhkan pengakuan. Tapi mereka selama ini disia siakan. Rangkul mereka untuk membatasi gerak orang orang yang akan menghambat jalan ibu dari dalam. 

Sebentar lagi, Risma akan melampaui Anies. Jadi jangan dikerdilkan. Risma mudah melewati Jakarta. Karena Jakarta memang hanya bagian kecil dari Indonesia. 

Kita lihat saja sepakan berikutnya. Dari seorang perempuan hebat bernama Risma. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun