Berbahagialah keturunan orang kaya pertama hingga ketujuh. Yang kedelapan biasanya sudah tidak termasuk. Mereka sudah bisa berlari sejak dalam kandungan. Tinggal leha-leha menikmati harta yang sudah menumpuk tak terkira.Â
Tapi, ada anak muda yang baru bangkit dengan kekuatan yang dimilikinya karena dia cuma orang biasa. Orang tuanya cuma petani miskin di desa. Sehingga tak ada warisan yang dapat menopang segala upayanya bangkit menjadi wirausaha.Â
Dan pemuda seperti ini, banyak sekali. Ada yang berusaha dari kamar kos, ada yang menyewa toko kecil di pinggir jalan. Tentu dengan sewa yang tak seberapa.Â
Mereka harus jatuh, bangun, jatuh, bangun, jatuh, bangun, jatuuuuuuuhhhh, banguuuuun, dan terus dan terus hingga mereka akhirnya lupa bahwa mereka pernah jatuh begitu banyak. Yang mereka ingat, mereka selalu mampu bangun dan bangun lagi.Â
UMKM. Ya, usahanya baru masuk golongan itu. Tapi geliatnya sungguh mengagumkan. Ketika perusahaan besar kelimpungan karena krisis ekonomi, mereka tetap tegar berdiri. Ketika korona tiba, memang mereka ikut kena terpa. Akan tetapi, elan vitalnya tetap tinggi. Mereka masih berdiri walaupun agak goyah.Â
Goyah bagi UMKM memang sudah cukup mengkhawatirkan. Karena mereka memang kecil. Dan cukup sigap. Tapi korona belum ada tanda tanda ke arah penyelesaian yang segera. Bisa jadi beberapa akan rontok dan harus mengulang dari semula.Â
Mereka tak boleh dibiarkan gagal. Mereka tak boleh gagal. Mereka harus kita beri kesempatan untuk berdiri tegak lagi. Harus. Kita bantu mereka menuju ketangguhan. Menuju ketegaran.Â
Mereka memang bermental baja. Tapi jika modal pun ikut terterpa bencana, berarti mereka akan roboh. Kita harus membantunya berdiri kembali. Menemukan jalan yang terbaik untuk kembali melangkah dengan gagah.Â
Beri kesempatan untuk mendapatkan modal. Inilah yang perlu dilakukan negara. Berpihak pada mereka yang tengah tak berdaya. Mereka yang jatuh tertimpa korona.Â
Lalu, kita bagaimana?Â
Kebutuhan kita banyak. Jika kebutuhan kita kita gantungkan pada mereka, apa salahnya? Kita bisa menjadi konsumen setia mereka. Itu sudah merupakan bantuan. Itu sudah sebuah kekuatan.Â
Mereka yang jatuh dan gagal, harus diberikan kesempatan untuk berdiri kembali. Agar mereka mampu belajar dari kegagalan dan tak mengulanginya lagi di masa depan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H