Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kamu Terlalu Baik

10 Januari 2021   16:10 Diperbarui: 10 Januari 2021   16:16 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap berpacaran, seseorang sudah pasti ingin menjadi yang terbaik bagi pacarnya. Apapun tebusan yang harus dilakukan. Apa pun pengorbannya,akan dilakukan. 

Bahkan ada orang tua yang kesel ketika anaknya pacaran. Prilaku nya menjadi tidak normal dan tidak biasanya. Kenapa bisa seperti itu, karena dia ingin menjadi yang terbaik bagi pasangan nya. 

Tak ada cinta, tanpa pengorbanan. Sehingga, jangan bermain cinta jika tidak berani berkorban. 

Sebetulnya tak masalah jika seseorang berkorban demi orang yang dicintainya.  Kalau saling mencintai kan berarti saling berkorban. 

Berbeda jika cinta yang bertepuk sebelah tangan. Pengorbanan seseorang tidak dibales dengan pengorbanan oleh pihak sebelah. Bisa memunculkan frustasi yang tinggi. Meski cinta kadang tak ingin balasan. 

Asik juga, ngomongin cinta meski sudah usia tak lagi muda. 

Cinta memang tak mengenal usia. Bahkan banyak orang yang terlanda puber ketiga. Puber ketika usia sudah menjelang renta. Karena cinta memang begitu. Buta. 

Ada yang harus dicermati betul oleh kalian yang sedang jatuh cinta. Terutama harus mencermati setiap kata. Jangan sampai terlena dan salah menafsirkan kata kata dari sebelah sana. 

"Aku sangat mencintaimu. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun