Beberapa kali, aku ketemu Yusi ketika liburan sekolah. Seperti waktu SD juga, Yusi selalu mengajak aku untuk main ke rumahnya.Â
Sepertinya di antara kami memang sudah ada bibit cinta.Â
"Yusi meninggal, Dulu, " kata teman satu kampung ku.Â
"Benar? "
Kemudian dia memperlihatkan foto pemakaman seseorang yang dikatakan nya sebagai pemakaman Yusi.Â
"Kamu mungkin sudah tahu, Ya, Dul? " tanya Yusi sehabis melumat bibirku di malam minggu itu.Â
"Tentang apa? "
"Tentang kutukan keluarga ku. "
Aku menggeleng. Padahal aku sudah tahu persis cerita yang sudah diceritakan banyak orang itu.Â
"Jangan pura-pura, " kata Yusi sambil mencubit lenganku.Â
Waktu itu mungkin sudah banyak yang tahu jika antara aku dan Yusi ada terjalin kasih. Semua orang tak akan bisa menyimpan perasaan seperti itu.Â