Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ahok dan Masa Depan Pertamina

10 Desember 2020   07:10 Diperbarui: 10 Desember 2020   07:15 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertamina pernah terkenal dengan mafia nya.  Sehingga, harapan rakyat negeri ini melihat pertamina menjadi perusahaan negara yang bisa berkibar di aras internasional, paling tidak bisa seperti petronasnya Malaysia seakan sudah tertutup rapat. 

Akan tetapi, titik sinar itu masih ada.  Dan untuk membesarkan titik harapan itu, diperlukan manusia tak biasa. Karena, persoalan di dalam pertamina memang sudah cukup parah. Karena terlalu banyak kepentingan yang hendak memerah. 

Cukup cerdik ketika Erick Tohir meletakkan Ahok sebagai Direktur Pertamina. Tapi sayang, baru terdengar isunya saja, penolakan sudah terjadi.  Akhirnya, Ahok pun cukup di Komisaris utama saja. 

Siapa yang tak kenal bersihnya manusia yang satu ini. Bahkan dia rela berkelahi berbulan-bulan melawan DPRD yang waktu itu masih terus berupaya untuk menggolkan anggaran yang dianggap Ahok bermasalah. 

Ya, masuknya Ahok sebagai orang yang dikenal bersih alias ogah korup, akan menjadikan pertamina lebih baik. Paling tidak, para mafioso yang selama ini terkesan bebas melenggang akan sulit bergerak. Pertamina tanpa mafia akan menjadikan pertamina lebih mudah mendunia. 

Tak terasa, pertamina telah memasuki usia 63 tahun. Tentu bukan usia muda, walaupun belum begitu tua. Usia yang sebetulnya sangat ideal untuk bergerak sebagai sebuah perusahaan negara. 

Pembangunan kilang sudah mulai bertambah. Sehingga kebergantungan ke pihak luar dapat dikurangi. Dan mafia yang suka bergerak di sini pun tak bisa lagi. 

Upaya mewujudkan harga yang sama atau satu harga untuk seluruh negeri juga mulai terlihat berhasil. Dengan satu harga untuk satu negeri ini akan semakin mewujudkan keadilan untuk semua rakyat. Selama ini orang yang tinggal di Jawa memang lebih diuntungkan dengan harga murah dibandingkan dengan warga Papua, misalnya. 

Hal yang masih harus diwujudkan adalah sumbangan pertamina ungkap lingkungan lebih baik. Terutama sekali berkaitan dengan Udara bersih.  Kota kota selama inj masih menanggung polusi udara yang melebihi ambang batas kesehatan. 

Pertamina harus mampu mewujudkan energi yang bersahabat dengan lingkungan. Premium yang kabarnya sudah ditinggalkan di banyak negara karena mengotori udara, harus mulai ditinggalkan pertamina dan digantikan dengan energi yang lebih ramah lingkungan. 

Dan yang lebih penting lagi, pertamina harus mampu mempersiapkan pemimpin pemimpin tangguh dari dalam pertamina. Direktur utama pertamina tak boleh lagi dari luar pertamina jika orang dalam lebih mampu dan lebih memahami pertamina. 

Proses promosi jabatan harus lebih baik. Jika sekadar melihat Jakarta saat Ahok masih di balai kota, maka upaya untuk membangun jalur kepemimpinan di dalam pertamina akan dapat terwujud. 

Kalau persoalan di dalam sudah dapat dibereskan, maka harapan masyarakat agar pertamina bermain di aras internasional bukan mimpi di siang bolong. 

Ahok, aku titipkan pertamina di pundakmu. Semoga pertamina lebih baik. 

Selamat Ulang Tahun, Pertamina. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun