Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Terawan Diundang WHO?

5 November 2020   15:48 Diperbarui: 5 November 2020   15:54 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terawan bersama Presiden Jokowi Kompascom

Terawan diundang WHO untuk berbagi pengalaman penanggulangan covid-19, karena Indonesia dinilai oleh WHO berhasil dalam penanggulangan covid-19. Undangan tersebut diteken oleh Jaouad Mahjour, Asisten Direktur Jenderal Kesiapan Darurat WHO. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus ingin mendengarkan masukan dalam tindakan IAR (intra-action review).  Sebuah ajang berbagi pengalaman yang akan dilaksanakan pada 6 November 2020. (Bisnis.com, 5 November 2020) 

Pantesan Presiden Jokowi tetap mempertahankan Terawan sebagai menteri kesehatan, meskipun desakan untuk Meresufle begitu membahana. Terawan setipe dengan Jokowi yang lebih suka bekerja daripada mengumbar kata kata. 

Kerja kementerian kesehatan memang paling disorot di masa pandemi ini. Seakan-akan kesalahan akan selalu dirujuk pada kinerja kementerian yang sekarang dikomandoi Terawan tersebut. 

Gempuran, termasuk dari Najwa yang mewawancarai kursi kosong, tak menggoyahkan Terawan untuk tetap bekerja dalam senyap. Bekerja memang tidak perlu banyak dilayarkan. Seperti, keberhasilan kerja Terawan selama ini di rumah sakit Gatot Subroto. 

Undangan dari WHO harusnya menyadarkan mereka yang kurang sabar dalam melihat keberhasilan perang melawan covid.  Ya, dunia mengakui keberhasilan Terawan dan Indonesia dalam melawan pandemi. Walaupun kita semua mengakui bahwa kerja belum selesai. 

Sebaiknya, kita memang kembali bekerja. Bukan untuk saling menyalahkan. Apalagi kalau kerja kita cuma main telunjuk ke arah kerja orang lain, tanpa mau berhitung tentang kerja kita sendiri. 

Kita bantu Pak Terawan agar kerja kementerian kesehatan juga semakin maksimal.  Undangan merujuk bahwa arah kerja sudah benar sehingga kita tak perlu ribut lagi dengan jalan yang kita tempuh. 

Ribut tentang arah jalan hanya akan membuat kita lupa jika tenaga kita belum dipergunakan untuk bergerak.  Kritikan tetap diperlukan, tapi bukan untuk menghalangi langkah perjalanan, apalagi membatalkan langkah sebelum langkah diambil. 

Kesadaran masyarakat harus terus juga ditumbuhkan. Karena persoalan terbesar adalah pada masyarakat yang menyanksikan keberadaan covid sendiri. Sehingga prilaku abai ini berakibat pada penyebaran yang tak terkendali. 

Tak ada jalan mudah. Akan tetapi, kebersamaan ajan menjadikan jalan sesulit apa pun terasa lebih ringan dipikul. Mari kita dukung kerja Terawan yang sudah diakui WHO tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun