Kamdi mendadak jadi perbincangan. Menjadi orang paling penting saat ini. Â Padahal, setiap hari biasanya tak ada yang peduli. Bahkan ketika dia seharian kelaparan karena tak punya uang untuk membeli penganjal perut.Â
Kamdi cuma laki laki tua yang tinggal di belakang musola sebaga marbot musola. Dulu dia tak punya tempat tinggal, karena musola butuh seorang marbot maka ada jamaah yang mengajak Kamdi untuk jadi marbot musola. Lumayan dapat tempat tinggal gratis. Tak perlu menggelandang tidur di emper toko.Â
Setelah tukang mandi mayat di tempat kami meninggal, dan tak ada orang yang mau menggantikan nya, Kamdi pun terpaksa belajar menggantikannya. Sekarang Kamdi yang menjadi tukang memandikan mayat di tempat ku.Â
Yah, namanya tukang mandiin mayat, dapat kerjaan ya... ketika ada orang meninggal. Kalau tak ada orang meninggal, mereka tak dipedulikan.Â
Kamdi juga. Tak ada yang peduli ketika dia kelaparan karena tak ada sesuatu yang bisa dimakan nya. Tapi, selalu ada yang teriak jika musola kotor sedikit saja.Â
Hari ini, kompleks perumahan kami dibikin geger. Gara-gara nya begini.Â
Pagi tadi salah satu warga meninggal mendadak. Meninggal di rumahnya sehabis solat subuh. Kata istrinya, lakinya itu tiduran setelah solat subuh. Biasanya terdengar dengkur keras kalau dia tidur.Â
Pagi tadi suaminya tak terdengar mendengkur saay tidur. Istrinya curiga . Dan benar, setelah dipegang nadinya, suaminya telah pergi ke alam baka.Â
Tentu cerita biasa, kan?Â
Menjadi cerita heboh ketika mayat itu hendak dimandikan. Â Orang orang mencari Kamdi untuk memandikan jenazah tersebut. Tapi Kamdi tak ada di tempat tinggal nya.Â
"Tak ada orang, " kata anak karang taruna yang ditugasi memanggil Kamdi.Â