Tak ada lagi korban luka. Apalagi korban meninggal karena demo. Sia sia.  Jangankan korban luka, korban lecet  pun tak ada lagi.Â
Demo itu kan tujuan nya menyampaikan pesan. Kalau pesan itu bisa disampaikan dengan cara yang lebih berbudaya, ngapain pakai acara bar bar? Kalau bisa dilakukan di tempat yang lebih baik, kenapa harus panas panasan di jalanan?Â
Sudah saatnya demo dipindahkan ke tempat yang lebih baik. Jika di Jakarta punya Gelora, di setiap daerah pasti punya lapangan yang juga mirip mirip. Â Pakai saja untuk demo.Â
Akan tetapi, di sisi lain, orang orang di Senayan juga tak boleh mentang mentang. Kalian wakil rakya. Apalagi kalo kalian malah mengubah dirinya jadi setan. Jangan lah. Jadi wakil yang baik.Â
Pak Jokowi atau siapa pun yang menggantikan nya. Sebaiknya dengarkan suara rakyat. Tunjukkan dada Anda untuk berani berkata tidak pada ketua umum PDIP, ketua umum Golkar, ketua umum PKB, ketua umum Gerindra, ketua umum NasDem, ketua umum PAN, ketua umum Demokrat, ketua umum PKS, ketua umum PPP. Masa presiden takut sama ketua umum Partai? Â Ngisin ngisini.Â
Dan untuk para mahasiswa, belajar di ruang kuliah memang membosankan. Tapi di situlah masa depan kalian. Bukan di jalanan. Kalau kalian pinter, kalian yang akan mimpin negeri ini dia masa depan. Kalau kalian bodoh, masa pemimpin goblok?Â
Mari rawat negeri ini dengan baik. Bukan merusaknya. Ingat jasa para pahlawan yang telah berkorban nyawa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H