Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mindahin Demo ke Gelora

9 Oktober 2020   05:03 Diperbarui: 9 Oktober 2020   05:06 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konser musik. Kompascom

Tak ada lagi korban luka. Apalagi korban meninggal karena demo. Sia sia.  Jangankan korban luka, korban lecet  pun tak ada lagi. 

Demo itu kan tujuan nya menyampaikan pesan. Kalau pesan itu bisa disampaikan dengan cara yang lebih berbudaya, ngapain pakai acara bar bar? Kalau bisa dilakukan di tempat yang lebih baik, kenapa harus panas panasan di jalanan? 

Sudah saatnya demo dipindahkan ke tempat yang lebih baik. Jika di Jakarta punya Gelora, di setiap daerah pasti punya lapangan yang juga mirip mirip.  Pakai saja untuk demo. 

Akan tetapi, di sisi lain, orang orang di Senayan juga tak boleh mentang mentang. Kalian wakil rakya. Apalagi kalo kalian malah mengubah dirinya jadi setan. Jangan lah. Jadi wakil yang baik. 

Pak Jokowi atau siapa pun yang menggantikan nya. Sebaiknya dengarkan suara rakyat. Tunjukkan dada Anda untuk berani berkata tidak pada ketua umum PDIP, ketua umum Golkar, ketua umum PKB, ketua umum Gerindra, ketua umum NasDem, ketua umum PAN, ketua umum Demokrat, ketua umum PKS, ketua umum PPP. Masa presiden takut sama ketua umum Partai?  Ngisin ngisini. 

Dan untuk para mahasiswa, belajar di ruang kuliah memang membosankan. Tapi di situlah masa depan kalian. Bukan di jalanan. Kalau kalian pinter, kalian yang akan mimpin negeri ini dia masa depan. Kalau kalian bodoh, masa pemimpin goblok? 

Mari rawat negeri ini dengan baik. Bukan merusaknya. Ingat jasa para pahlawan yang telah berkorban nyawa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun