"Gila, Yah. "
"Apaan? "
"Gaji data saintis bisa 100 ribu dollar. "
Belum lama pengin jadi Youtuber. Ke mana-mana bilangnya mau bikin konten. Apa saja direkam dan hendak dijadikan konten kanal YouTube yang baru dibuatnya.Â
Dari semua mau dijadikan konten kanal YouTube miliknya, kemudian berfokus untuk menggarap konten game. Â Tiap hari utak atik game hendak dijadikan konten.Â
Sampai sampai tugas sekolah kadang keteteran. Tapi, saya biarkan saja. Paling juga temporer.Â
Dan benarkan.Â
Mendadak beralih pengin jadi data saintis. Entah ada angin apa dan dapat kabar dari mana.Â
Tapi, itulah anak anak. Keinginannya masih selalu berubah ubah sesuai dengan informasi terakhir yang didengarnya.Â
Apa dia akan tetap menjadi data saintis setelah satu bulan ke depan?Â
Sangat bergantung informasi yang diperoleh dia selama sebulan ke depan nanti. Kalau ada informasi baru yang lebih menarik, lebih menantang, dan lebih menjanjikan tentunya akan berubah lagi. Jika tak ada informasi yang baru tentu dia akan tetap serius utak atik dengan data saintis tersebut.Â
Apakah bisa balik pengin jadi Youtuber lagi?Â
Apa yang tak mungkin bagi seorang anak yang masih berjalan? Selalu mungkin. Apa pun bisa disukainya secara mendadak.Â
Sebagai orang tua, saya cuma bisa mendorong agar dia konsentrasi untuk mencari tahu keunggulan dan kelemahan apa yang diinginkannya. Tak ada sebuah profesi yang enak terus atau semuanya unggul tanpa ada celanya. Atau sebaliknya, tak ada profesi yang berisi tak enak semua.Â
Jika seorang anak ingin menjadi Youtuber, silakan eksplorasi dunia Youtuber. Bukan cuma berita tentang pendapatan nya yang sebulan milyaran. Tapi, juga bagaimana membuat konten secara konsisten dan menarik.Â
Jangan sampai berbohong. Itulah sikap yang selalu saya tekankan. Menjual kebohongan itu dosanya berlipat lipat. Dosa berbohong. Dosa menyebarkan nya. Dan dosa para pengikutnya.Â
Dan entah besok atau bulan depan ada berita apalagi dari anakku yang masih mencari dirinya tersebut.Â
Kita cukup mendampinginya. Menjadi teman diskusi. Pasti anak anak suka. Daripada cuma marah marah pada labilitas mereka.Â
Selamat berakhir pekan.Â