Syukur semakin ke sini berbeda.Â
Oleh demikianlah, maka saya jarang menulis komentar di tulisan teman. Karena takut hanya menunjukkan perbedaan saja. Saya lebih senang kalau berbeda posisi berdiri untuk menulis tulisan lain, bukan berkomentar di tulisan orang lain.Â
Saya juga jarang menjawab komentar. Saya lebih sering cuma menikmati komentar teman. Pengalaman pernah terpancing oleh sebuah komentar, akhirnya rugi sendiri.Â
Oleh demikianlah, makanya saya jarang membalas komentar teman. Bukan karena sombong. Tapi, lebih enak menikmati sendiri saja.Â
Sekarang, saya selalu. Ya, selalu. Meninggalkan jejak sebuah nilai kepada tulisan teman teman yang kebetulan dibaca. Karena terlalu banyak yang terlewat saat saya mengerjakan pekerjaan lain.Â
Dan ketika seorang penulis yang baru pertama kali menulis di Kompasiana, saya ikuti dan saya beri nilai menulis pesan dengan nada sangat bahagia karena saya ikuti dan saya beri nilai tulisan itu, saya merasa jika dia itu adalah saya yang dulu. Saya yang langsung menulis, menulis, dan menulis kembali karena saking senangnya tulisannya diberi nilai.Â
Sekarang saya sudah serasa menjadi sebuah keluarga yang samawa di Kompasiana. Karena berkat saling memberi nilai.Â
Ternyata, karena rajin memberi nilai karena ingin memberi semangat kepada di penulis, berakibat balik beberapa tulisan saya masuk kategori bernilai tertinggi.Â
Salam Kompasiana!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H