Din Syamsuddin harusnya berguru lagi dengan Amin Rais. Gatot Nurmantyo harusnya berguru lagi kepada Amin Rais. Mereka yang berkoalisi dalam KAMI sudah seharusnya malu terhadap Amin Rais.Â
Politik itu bukan sesuatu yang haram. Â Berpolitik itu hak setiap warga negara yang tak boleh dikungkung dan dikangkangi oleh siapa pun dengan atas nama apa pun. Â Hak berpolitik adalah milik setiap warga negara.Â
Persoalan muncul ketika berpolitik tapi malu malu. Berpolitik tapi sembunyi sembunyi. Berpolitik tapi menggunakan topeng. Berpolitik tapi enggan dikatakan sedang berpolitik.Â
Berpolitik tentu sekaligus bermoral. Dan tentunya moral politik. Â Berpolitik tak boleh meninggalkan moral. Karena politik tanpa moral akan menjadi prilaku bar bar. Â Politik harus berdiri bersama moralitas yang tinggi.Â
Jangan berteriak teriak membangun gerakan moral tapi isinya politik dalam bentuknya yang paling licik. Â Moral dipakai hanya sebagai strategi pengelabuhan belaka. Moral cuma menjadi tameng kelicikan semata. Akhirnya, malah menjelma menjadi politik amoral.Â
Amin Rais selalu jelas. Amin Rais sedang berpolitik. Politik yang bermoral. Bukan moral yang cuma dibikin sebagai tameng hasrat politik belaka.Â
Karena Amin Rais berpolitik maka jalan yang diambil adalah membangun partai politik. Tak ada politik yang dibangun selain melalui jalur partai politik. Tak ada politik yang dibangun di atas deklarasi moral. Tak ada.Â
Ketika Amin Rais tak bisa lagi berkibar di dalam PAN, Amin Rais bikin partai baru sebagai kendaraan baru. Walaupun PAN pernah menjadi kendaraan nya. Â Sebuah partai yang dibangunnya bersama Gunawan Mohammad, Abdillah Toha, Faisal Basri, dan tokoh lain yang sudah dulu tersingkir dari PAN.Â
Ya, hasrat politik harus disalurkan menggunakan partai politik. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan yang tak perlu. Semua hasrat politik akan diuji melalui sebuah pemilu.Â
Deklarasi KAMI yang mengelilingi Indonesia berasa hambar jika hanya akan menjadi kendaraan politik seseorang. Omong kosong jika hasrat politik pura-pura dilakukan dengan sebuah gerakan moral. Contohnya sudah begitu terang benderang.Â
Oleh karena itu, wahai para petualang politik dan para gelandangan politik, salurkan hasrat politik kalian melalui partai politik. Tak usah malu malu. Hak politik kalian dilindungi kok di negeri ini.Â
Jangan jumawa jika partai kalian menang. Dan jangan bernyali ciut jika partai kalian cuma menjadi partai nol koma. Perjuangan masih panjang. Siapa tahu suatu saat mendapatkan keberuntungan.Â
Tirulah politikus sejati seperti Pak Amin Rais. Tak pernah membungkus hasrat politik nya dengan pura-pura bergerak di arena moral. Â Amin Rais berpolitik dalam partai politik. Tinggal rakyat yang akan menilainya.Â
Wahai politikus pemalu, tunjukkan saja wajah politik kalian. Mari adu gagasan. Mari adu kepedulian.Â
Jangan menjadi politikus karbitan. Jangan menjadi politikus cengeng. Dan jangan menjadi politikus busuk.Â
Jadilah politikus sejati. Petarung tanpa takut mati. Seperti Amin Rais itu. Selamat atas terbentuknya partai baru bikinin Amin Rais. Semoga mampu berkontribusi pada pembangunan negeri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H