Ketika menjadi oposisi, orang masih percaya modal politik yang dimiliki Amin Rais. Walaupun lama kelamaan modal politik Amin Rais tersebut dikerdilkan dengan sikap nya yang kurang negarawan. Kerinduan bangsa ini terhadap sikap kenegaraan Amin Rais kurang ditanggapi serius oleh Amin Rais sendiri.Â
Amin Rais terbuai oleh politik rendahan yang sudah seharusnya ditinggalkan. Amin Rais seharusnya sudah menjadi resi bagi negeri ini. Suara resi pasti akan selalu sakti mandraguna.Â
Din Syamsuddin menggerakkan KAMI. Sebuah kegiatan politik praktis. Kegiatan yang tentu nya akan digunakan untuk merebut kekuasaan. Lalu, apa modal yang dimiliki Din?Â
Pertanyaan demikian merupakan pertanyaan mendasar bagi siapa pun yang sedang membangun gerakan. Jika gerakan politik tentunya modal yang ditanyakan adalah modal politik yang dimiliki orang tersebut. Tanpa modal politik, teriakan senyaring dan semelingking apa pun hanya akan menimbulkan kebisingan bagi pendengar nya. Tanpa ada kemanfaatan sedikit pun.Â
Tunjukkan dulu apa yang diberikan untuk negeri ini. Tunjukkan dulu prestasi. Tunjukkan dulu kerja nyata.Â
Kalau cuma bisa kritik kiri kanan tanpa menunjukkan pernah kerja lebih dan lebih besar, maka jatuh menjadi omong-omong omong kosong.Â
KAMI sudah dideklarasikan. Tapi mereka hanya modal bicara. Sehingga sebentar juga akan menguap begitu saja. Dan negeri akan tetap seperti apa adanya.Â
Apakah negeri ini sudah baik? Tentu belum. Masih banyak yang harus dikerjakan. Masih banyak yang harus diperbaiki. Mari bersama sama. Jika kerja baik sudah terlihat, Anda tak perlu teriak teriak, Anda berbisik pun seluruh rakyat negeri ini akan mendengar suara bisik Anda. Yakinlah, jika kerja lebih bermakna dari teriakan Anda.Â
Jika modal tak ada, kenapa tak diam dan bekerja saja?Â
Selamat tahun baru 1442 H.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H