Kita tak pernah menemukan tulisan sejarah yang menceritakan tentang tuduhan Soekarno terhadap kelompok lain sebagai anti Pancasila atau tidak Pancasilais. Tuduhan tuduhan anti Pancasila justru ramai pada saat kekuasaan Soeharto dengan Orde Baru nya.Â
Kenapa Soekarno tidak menganggap dirinya lebih tahu tentang Pancasila dan lebih berhak untuk merasa dirinya lebih Pancasilais?Â
Kemungkinan besar, Pancasila menurut sang pemikirannya adalah sebuah penemuan dari tanah negeri ini yang memang sudah majemuk. Â Pancasila bukan sedang menentukan yang paling Indonesia di tengah kemajemukan di negeri ini. Pancasila justru menjadi wadah semua yang ada.Â
Pancasila bukan untuk satu kelompok belaka. Pancasila merupakan payung bersama untuk semua kelompok yang berada di negeri ini. Sebuah payung kebersamaan.Â
Wajar jika beberapa waktu lalu, penolakan terhadap RUU HIP begitu besar. Â Karena semua warga negara negeri ini menyadari bahwa Pancasila merupakan milik bersama. Â Upaya upaya penunggaltafsiran oleh sebuah kelompok akan menjadi rancu.Â
Jika satu kelompok merasa lebih Pancasilais, maka Pancasila akan dijadikan sebagai alat belaka oleh kelompok tersebut untuk menghabisi kelompok lain yang tidak sepaham. Sejarah Orde Baru masih cukup tebal dalam ingatan penghuni negeri ini.Â
Apalagi di awal Orde Baru, kelompok Islam menjadi sasaran tembak Orde Baru dengan Pancasila nya. Â Kalau komunisme sudah digasak habis dan kemudian didagangkan untuk menjerat siapa pun yang bersikap kritis terhadap pembangunan yang tak manusiawi waktu Orde Baru berkuasa.Â
Pancasila oleh Soekarno sebagai payung bersama untuk semua penghuni negeri ini harus dikembalikan. Tak boleh ada kelompok yang merasa lebih Pancasilais dari kelompok lain.Â
Terima kasih, Ariel. Sudah menyadarkan kami semua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H